Panglima TNI Resmikan Latihan Terpadu 3 Matra di Puslatpur Situbondo

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memantau kegiatan latihan bantuan tembakan terpadu di Puslatpur Baluran Situbondo yang melibatkan tiga matra TNI, Rabu (28/11). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Puslatpur Baluran Situbondo menjadi titik latihan bantuan tembakan terpadu yang melibatkan 3 matra TNI. Kegiatan latihan ini dibuka langsung Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Puslatpur Baluran Situbondo, Rabu (28/11).
Menurut Panglima TNI, latihan ini digelar dalam rangka olah yudha keprajuritan dan sekaligus mengisi diri apabila terdapat ancaman dari segi manapun. TNI, menurut Panglina TNI Hadi Tjanjanto, terus berlatih dengan menggunakan peralatan tempur dalam rangka menghadapi ancaman terhadap kedaulatan NKRI.
“Kami (TNI akan terus menggelar latihan tempur, guna mengantispasi ancaman terhadap NKRI,” tegas Panglima TNI.
TNI, kata Marsekal Hadi, memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam melindungi seluruh warga negara Indonesia dari berbagai ancaman yang bisa suatu saat timbul yang dapat menganggu kondusifitas negara.
TNI sangat berkepentingan, lanjut Hadi, untuk melindungi warga Indonesia supaya tidak ada gangguan baik itu terhadap gangguan fisik ataupun non fisik. Hadi menilai, sistem pelatihan saat ini, sudah mencapai target yang sudah diinginkan, terutama dalam menjangkau sistem Network Centric Warfare.
“Sistem yang ada saat ini sedang dikembangkan oleh TNI guna mewujudkan integrasi antara kekuatan darat, laut dan udara bisa menjadi satu komando,” kupas Hadi.
Masih kata Hadi, dalam latihan ini seluruh komunikasi tidak menggunakan GPS dan dibantu dengan menggunakan satelit. Jadi, urainya lagi, integrasi seluruh matra TNI bisa menjadi satu komando dimana sasaran itu berada.
Latihan ini, aku Hadi, berlangsung selama 2 hari di Puslatpur 5 Marinir, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme, keterampilan dan kemampuan TNI dalam melaksanakan prosedur bantuan tembakan guna tercapainya tugas Komando Gabungan TNI.
” Latihan itu diikuti 1.427 prajurit TNI. Jumlah itu, terdiri dari 440 prajurit TNI-AD, 469 personel TNI-AL, 193 prajurit TNI-AU, 75 personel Satkomplek TNI dan 250 personel penyelenggara,” beber Hadi.
Selain itu, sambung Hadi, tim juga menerjunkan 4 unit pesawat tempur jenis F-16 dan beberapa alutsista canggih lainnya yang ikut terjun dan mendukung kemampuan prajurit TNI tersebut.
Beberapa alutsista diantaranya, sebut Hadi, 1 unit KRI Sultan Iskandar Muda, 4 unit pesawat tempur Super Tucanno, 2 unit Helikopter MI-35 milik Penderbad, 1 unit MI-17, 1 dan 1 unit Helikopter Bell-412.
Mantan KASAU itu menambahkan, guna mendukung pencapaian tugas latihan, TNI juga turut serta menerjunkan beberapa alat berat TNI yang meliputi 6 MO-81 milik Batalyon Infantri 509/Balawara Yudha, 6 pucuk meriam Howitzer 105 milik Yon-Armed 8/Kostrad, 6 rudal Astros milik Yon-Armed 1/Kostrad, 6 unit meriam Caesar 155, 3 pucuk mortar 81, 4 unit RM 70 Grand dan 8 How-105 Pasrat.
“Alat-alat berat milik TNI tersebut, nanti akan diuji tingkat efektifinya, sehingga memiliki keakuratan dalam menembak pada satu titik koordinat sasaran yang ditentukan,” teeang Hadi.
Latihan ini selain dihadiri Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga dihadiri oleh KSAD Jenderal TNI Mulyono, KSAL Laksamana TNI Siswi Sukma Adji, KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna dan Jenderal TNI Andika Perkasa (KSAD yang baru dilantik Presiden Jokowi).
Selain itu hadir juga Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Anjar Wiratma, Asops Panglima TNI, Ganip Warsito, Aslog Panglima TNI Laksda TNI Dr. Ir Bambang Nariyono, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, Kapuspen TNI Mayjen TNI Santos G. Matondang, Pangkoopsau II Marsda TNI Hendri Alfiandi, Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Purnomo, Kapusbintal Laksma TNI Budi Siswanto. [awi]

Tags: