Pansel Pilih 18 Calon Pejabat Eselon II Tuluangagung

Indra Fauzi

Indra Fauzi

Tulungagung, Bhirawa
Panitia seleksi (Pansel) pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama (eselon II) secara terbuka di lingkup Pemkab Tulungagung sudah menyelesaikan tugasnya. Mereka telah memilih 18 nama dari 48 peserta yang mengikuti lelang jabatan itu.
“Kami sudah rapat tadi malam. Hasilnya sudah ditetapkan 18 nama untuk diserahkan ke bupati,” ujar Ketua Pansel, Ir Indra Fauzi MM pada Bhirawa di Kantor DPRD Tulungagung, Kamis (11/6).
Indra kemarin bersama enam anggota Pansel lainnya melakukan audiensi dengan Komisi A DPRD Tulungagung. Sayangnya, audiensi tersebut berlangsung tertutup dan wartawan dilarang untuk meliput jalannya audiensi.
Indra baru mau memberi keterangan pada wartawan setelah audiensi usai. Menurutnya, 18 nama yang telah dipilih oleh Pansel, hari itu juga (kemarin) diserahkan pada Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi.
“Tugas Pansel hanya mencari tiga nama (untuk setiap jabatan yang kosong). Nanti bupati yang memutuskan satu dari tiga nama itu,” paparnya.
Seperti diketahui, ada enam jabatan eselon II di lingkup Pemkab Tulungagung yang saat ini kosong. Keenam jabatan itu adalah Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, serta Kepala Badan Perpustakaan, Dokumentasi dan Kearsipan.
Indra yang kesehariannya menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung ini enggan membuka siapa saja dari 18 nama yang telah dipilih oleh Pansel itu. “Yang jelas hari ini (kemarin) kami serahkan ke-18 nama itu ke bupati,” tandasnya.
Sekretaris Komisi A DPRD Tulungagung, Drs Wiwik Triasmoro, ketika dikonfirmasi mengatakan Komisi A juga tidak diberitahu oleh Pansel terkait nama-nama yang telah dipilih oleh Pansel saat audiensi. “Itu rahasia negara. Kami tidak diberitahu oleh Pansel,” akunya.
Sebelumnya, Wiwik menepis kabar miring yang menyebut DPRD Tulungagung ikut intervensi dalam Pansel lelang jabatan. “Tidak ada namanya intervensi. Kami sebagai anggota dewan fungsinya pengawasan,” tandasnya.
Politisi asal PDI Perjuangan ini selanjutnya menyatakan jika sampai ada anggota dewan yang melakukan intervensi pada Pansel diungkap saja. “Bahkan kalau bisa tangkap saja,” tandasnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, Pansel melakukan uji kompetensi bidang pada peserta lelang jabatan, Selasa (9/6) lalu. Uji kompetensi tersebut rencananya berakhir pada Kamis (11/6) kemarin. Namun ternyata Pansel lebih cepat kerjanya, sehingga pada Rabu (10/6) malam mereka sudah menyelesaikannya dan bahkan telah dapat memilih 18 nama untuk diserahkan pada bupati. [wed]

Tags: