Pansela Dikerjakan, Optimistis Potensi Malang Selatan Terdongkrak

DPRD Jatim, Bhirawa
Wakil Ketua DPRD Jatim Tjutjuk Sunario menilai wilayah Malang Selatan akan segera berkembang, menyusul pembangunan jalan Pantai Selatan (Pensela) yang terus digarap. Potensi wilayah ini akan semakin tergali apabila ditopang adanya bandara dan pelabuhan internasional.
”Mengapa Malang Selatan ini perlu dikembangkan? Itu karena ada jalur lintas selatan atau JLS (Pensela). Nanti saat jalan ini sudah selesai potensinya akan bisa ditingkatkan. Peningkatkan ini akan berdampak positif, apalagi angka kemiskinan di Malang Selatang cukup tinggi,” kata Tjutjuk, Selasa (17/1).
Politisi asal Partai Gerindra ini memaparkan, keberadaan bandara militer Abdurahman Saleh nantinya juga bisa dipindah ke selatan dekat pantai Sendang Biru. Hal ini perlu dilakukan agar rencana pembangunan di kawasan Trenggalek-Tulungagung-Pacitan bisa direalisasikan.
“Sebab di situ (Trenggalek-Tulungagung-Pascitan) adalah jalur lintas udara militer Angkatan Udara Malang sampai Madiun,” ungkapnya.
Bandara itu nantinya, lanjut Tjutjuk, bertaraf internasional yang memungkinkan pesawat-pesawat besar bisa masuk. “Bandara ini nantinya terkoneksi dengan pelabuhan laut internasional. Kapal-kapal besar yang selama ini kesulitan masuk dari wilayah utara, bisa masuk di selatan,” tegas Tjutjuk.
Jika ini semua terwujud, lanjut dia, maka secara umum peningkatan ekonomi dan industri akan terealisasi. Tentu saja ini bukan hal mudah karena menyangkut kebijakan pusat dan daerah harus terintegrasi.
“Potensi selama ini terjadi ketimpangan antara daerah utara dan selatan. Padalah wilayatan selatan tidak kalah bagus. Dengan perkembangan di selatan, maka harga-harga semakin bisa ditekan. Barang dari selatan tidak perlu lagi dibawa ke utara,” harap Tjutjuk.
Harapan peningkatan wilayah Malang Selatan ini paling cepat bisa terealisasi 2019 mendatang. Pasalnya, Pansela diprediksi akan rampung pada 2019. Estimasi ini didapat setelah ada kejelasan dari IDB (Islamic Development Bannk) akan mengelontorkan anggaran sebesar Rp1,7 triliun untuk pembangunan proyek yang sebelumnya dikenal dengan Jalur Lintas Selatan (JLS) itu.
Anggota Komisi D DPRD jatim, Achmad Heri mengakui pembangunan jalan Pansela ini tidak menemui kejelasan karena pendanaan dari APBN hanya diberikan sejak 2002 hingga 2015. Imbasnya tidak ada kelanjutan pembangunan jalan yang tujuannya untuk membuka akses wilayah selatan.
“Gelontoran anggaran dari IDB segera cair dan bisa digunakan untuk pembangunan JLS (Pansela) di 2017. Anggaran dari IDB merupakan angin surga untuk pembangunannya sehingga estimasinya akan selesai pada 2019. Tapi Komisi D tetap mendesak APBD Jatim menganggarkan di PAPBD 2017 nanti,” kata Heri.
Perlu diketahui, bandara baru di Sendang Biru tersebut lokasinya terletak sekitar 60 Km dari Bandara Abdurahman Saleh Malang. Lahan yang tersedia seluas 5.700 hektare. Bandara yang diperkirakan rampung 2019 ini diharapkan bisa menggenjot jumlah wisatawan masuk ke Jawa Timur. Saat ini ada rata-rata 21 juta wisatawan domestik dan asing yang masuk ke Jatim. [Cty]

Tags: