Pansus Raperda PDAM Desak Perbaiki Data

kantor PDAM SurabayaDPRD Surabaya,Bhirawa
Pansus Raperda Penyertaan Modal (PM) PDAM mempersoalkan data kajian akademis Pemkot Surabaya yang diserahkan dan dijadikan dasar untuk pembahasannya, karena menurut Pansus yang anggotanya adalah Komisi A DPRD Surabaya, ada invalid data.
Adi Sutarwijono wakil ketua Komisi A DPRD Surabaya mengatakan, jika sesuai Millennium Development Goals (MDGs), maka pelayanan di Kota Surabaya sudah harus 80%, lantas kenapa data di kajian akademik yang diajukan untuk materi pembahasan Raperda Penyertaan Modal PDAM, baru tertulis di angka 67%.
“Padahal, yang disampaikan Walikota saat rapat paripurna  LKPJ sudah 92%, dan laporan terakhir dari pihak PDAM di rapat hearing malah sudah mencapai 93%, artinya sudah jauh melampaui atau melebihi target MDG, sehingga disini ada data yang tidak sinkron (invalid data),” terangnya. Senin (14/3)
Menurut Awi – sapaan akrab Adi Sutarwijono, Pansus menganggap bahwa validasi angka prosentasi capaian layanan yang disampaikan adalah penting, karena akan berkaitan dengan politik anggaran, artinya ke arah mana alokasi anggaran yang akan dan sedang disusun.
“Karena pembahasan Raperda harus dilandasi dengan kajian akademik, sementara data yang disajikan di naskah akademik sangat berbeda dengan capaian akhir yang telah disampaikan,” tandasnya.
Sesuai laporan, pipa jaringan tersier yang terpasang sejak tahun2003-2015 itu telah menyerap anggaran 40 miliar, dengan memakai anggaran dana alokasi khusus, sedangkan tahun 2015 dana yang diserap untuk pembangunan jaringan tersier 800 juta, dan tahun 2016 senilai 2 miliar rupiah.
“Lantas kenapa kebijakan anggarannya kok menjadi rumit, padahal sesuai laporan, sampai tahun 2015 laba PDAM itu senilai 210 miliar, dan dari 210 miliar ini, 100 miliar disetorkan ke Pemkot Surabaya dan sisanya untuk dana cadangan operasional PDAM, maka harusnya untuk penyelesaian layanan jaringan itu bisa diselesaikan juga dengan anggaran yang bersumber dari deviden itu, sehingga kami bisa menganggarkan untuk infrastruktur yang lain,” jlentrehnya.
Awi mengatakan, PDAM mengaku jika saat ini telah memiliki 5500 meter jaringan pipa, maka yang masih diperlukan adalah anggaran untuk permajaan dan perbaikan, dan itu cukup dari deviden, sehingga untuk target di 2016 sudah menginjak ke soal kualitas air yang di distribusikan, bukan lagi soal pemasangan jaringan pipa lagi.
“Untuk itu Pansus meminta kepada Pemkot agar membuat rumusan perencanaan anggaran yang riil dan matang, sinkronisasi data capaian pelayanan dan target layanan untuk tahun 2016,” Pungkasnya. [gat]

Tags: