Pantai Balekambang Miliki Nilai Religi Bagi Umat Hindu

Ribuan umat Hindu saat menjalani ritual pencucian diri di Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kec Bantur, Kab Malang

Kab. Malang, Bhirawa
Pantai Wisata Balekambang yang berada di wilayah Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, sudah puluhan tahun telah menjadi primadona para pengunjung wisatawan.
Karena pantai tersebut telah memiliki keindahan alamnya yang membuat wisatawan terpesona, dan bahkan banyak wisatawan merasakan ketagihan untuk kembali berwisata di Pantai Balekambang.
Namun, selain Pantai Balekambang menjadi maskot wisata di Kabupaten Malang, pantai tersebut juga memiliki nilai religi. Sebab, setiap menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka, umat Hindu yang ada di wilayah Kabupaten Malang selalu menggelar Upacara Jalanidhipuja atau Melasti menjelang Hari Raya Nyepi.
Upacara pemujaan di awal Nyepi itu itu dilakukan di pulau kecil yang berada pinggir Pantai Balekambang terdapat Pura Amarta Jati sebagai tempat sembayangnya para umat Hindu.
Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa Kabupaten Malang Ahmad Faiz Wildan, Kamis (15/3), kepada wartawan, menyebut Pantai Balekambang merupakan sebuah tempat wisata yang selalu padat dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Dan tidak hanya Pantai Balekambang memiliki pesona alamnya yang indah, namun Pantai Balekambang juga merupakan Tanah Lotnya di Kabupaten Malang. Sehingga setiap ada perayaan yang dilakukan umat Hindu, selalu dilakukan oleh umat Hindu di Pantai Balekambang.
Seperti, lanjut dia, menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940, yang jatuh pada hari Sabtu (17/3) mendatang, umat Hindu sebelum menjalankan puasa Nyepi terlebih dulu melakukan Upacara Melasti untuk menjalankan ritual pencucian diri di Pantai Balekambang, pada hari Rabu (14/3) kemarin.
“Sehingga ribuan umat Hindu yang tidak hanya datang dari wilayah Kabupaten Malang saja, tapi juga dari berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim) mengikuti Upacara Melasti,” ungkapnya.
Pura Amarta Jati, jelas Wildan, berada di pulau kecil atau Pulau Ismoyo yang menjadi titik central upacara Melasti. Sehingga saat umat Hindu menggelar upacara Melasti, sepanjang Pantai Balekambang dipenuhi ribuan umat Hindu yang mengikuti upacara. Dengan adanya agenda tahunan upacara Melasti di Pantai Balekambang, maka banyak masyarakat yang ikut menyaksikan upacara Melasti. Bahkan, upacara itu juga membuat ketertarikan para wisatawan dari mancanegara.
Upacara Melasti yang digelar umat Hindu tersebut, kata dia, juga menjadi daya tarik tersendiri untuk menyedot para wisatawan datang ke Pantai Balekambang. Sehingga dengan acara tersebut, telah membuat masyarakat di sekitar pantai ikut merasakan dalam mendapatkan rezeki, baik itu menjual makanan dan minuman, hingga rumah mereka dijadikan tempat penginapan. “Sebab, penginanpan yang kami sediakan di kawasan Pantai Balekambang sudah penuh, sehingga rumah-rumah penduduk disewa oleh para wisatawan yang akan menyaksikan Upacara Melasti,” jelasnya.
Umat Hindu di Pantai Balekambang tidak hanya menggelar Upacara Jalanidhi Puja saja, terang Faiz, tapi juga melarung jolen dan sesaji di laut lepas. Sehingga upacara tersebut menjadi daya tarik, khususnya para wisatawan. Sedangkan larung jolen dan sesaji bagi umat Hindu adalah sebuah persembahan kepada Sang Hyang Widi. Sedangkan dalam upacara itu juga ditampilkan tarian Nata Mudra Karana yang kemudian dilanjutkan dengan ritual Mendak Toya Anyar Ngiring Ida Batara Pura Luhur Amerta Jati.
“Ritual itu sebagai salah satu wujud penyesucian diri dengan mengambil air laut, karena sebagai syarat untuk mensucikan diri bagi seluruh umat Hindu yang menjalani ritual. Dan air itulah yang disiramkan sedikit demi sedikit ke seluruh umat Hindu yang mengikuti prosesi ritual,” kata dia. [cyn]

Tags: