Pantai Malang Selatan Berpotensi Tsunami, Pengunjung Balekambang Turun Drastis

Kab Malang, Bhirawa
Hasil penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB) bahwa Laut Jawa berpotensi terjadinya bencana tsunami, termasuk di pesisir Pantai Malang Selatan, Kabupaten Malang, mempengaruhi turunnya jumlah pengunjung wisata pantai di wilayah Malang Selatan.

Menurut, Direktur Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa Ahmad Faiz Wildan, Kamis (1/10), kepada wartawan, informasi akan terjadinya gelombang tsunami di laut Pulau Jawa, hal ini cukup berpengaruh jumlah kunjungan wisata pantai di wilayah Malang Selatan.

Seperti Pantai Balekambang yang kita kelola, setelah dari hasil penelitian ITB jika masuk dalam peta berpotensi diterjang gelombang tsunami, maka pengunjung pantai langsung turun drastis.

“Dalam se-Minggu terakhir ini, pengunjung Pantai Balekambang turun yang mencapai 50 persen. Karena sebelumnya adanya informasi tsunami itu, jumlah pengunjung dalam sehari mencapai 300 orang, namun setelah isu tersebut jumlah pengunjung hanya 150 orang pengunjung,” ungkapnya.

Meski adanya informasi tsunami di wilayah Pantai Malang Selatan, lanjut dia, namun pihaknya bersama staf yang lainnya tidak berkecil hati, dan terus berupaya untuk meyakinkan masyarakat, jika Pantai Malang Selatan aman saja, serta cuaca cukup aman dan ketinggian gelombang air laut seperti biasa. Dan meski begitu, dirinya tetap melakukan persiapan-persiapan dalam penanggulangan kebencanaan.

“Kami telah mempersiapkan kelengakapan terkait kebencanaan, hal ini sebagai kesiapan pengelola Pantai Balekambang dalam menanggapi bencana. Salah satunya adalah rambu evakuasi, dan titik kumpul evakuasi juga sudah terpasang,” ujar Wildan.

Dalam menanggapi informasi akan tejadi bencana tsunami di Pulau Jawa, termasuk di wilayah Malang selatan, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bambang Istiawan, masyarakat di pesisir Pantai Malang Selatan sudah memiliki kesiapan dan pengalaman dalam menghadapi bencana alam, termasuk gelombang tsunami.

Karena pada tahun 1994 silam, gelombang tsunami pernah menerjang Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kecamatan sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Sehingga masyarakat di pesisir Pantai Malang Selatan sudah memiliki pengalaman dalam menyelamatkan diri.

“Naluri alamiah masyarakat pesisir Pantai Malang Selatan dalam mengidentifikasi gejala alam di sekitarnya tidak diragukan lagi. Sehingga mereka lebih paham dari kita. Artinya, berdasarkan pengalaman itulah mereka lebih peka jika akan terjadi bencana,” ujarnya.

Masyarakat masyarakat di pesisir Pantai Malang Selatan punya pengalaman dalam menghadapi bencana gelombang tsunami, tegas Bambang, tapi pihanya tetap melakukan sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat yang berada di pesisir pantai. Sedangkan sosialisasi yang kita lakukan itu, agar edukasi mitigasi bencana tersebar secara masif. Dan BPBD Kabupaten Malang telah membentuk Kampung Sigap Bencana (KSB) dan Desa Tangguh Bencana (Destana) di pesisir Pantai Malang Selatan.

“Untuk itu, kami meminta kepada masyarakat yang berada di pesisir pantai tidak panik ketika menanggapi informasi gempa dan tsunami di Selatan Jawa. Berdasarkan dari hasil penelitian ITB bukan prediksi, namun sebatas potensi,” paparnya. [cyn]

Tags: