Pantau BPJS Kesehatan, SBY Kunjungi RSI Surabaya

Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan istri, Ani Yudhoyono beserta rombongan saat mengunjungi pasien RSI Jemursari Surabaya, Senin (9/2).

Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan istri, Ani Yudhoyono beserta rombongan saat mengunjungi pasien RSI Jemursari Surabaya, Senin (9/2).

Surabaya, Bhirawa
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono mengunjungi RSI Jemursari Surabaya. Kedatangan SBY beserta Ani Yudhoyono dalam rangka melakukan pengecekan terhadap pengaplikasian program BPJS Kesehatan yang diadakan di RSI Jemursari Surabaya. RSI Jemursari adalah salah satu rumah sakit yang menyediakan layanan BPJS Kesehatan secara penuh.
Peringatan satu tahun pengaplikasian BPJS Kesehatan di RSI Jemursari kemarin dibalut dengan acara silaturahim. Ikut hadir  Muhammad Nuh selaku pimpinan yayasan RSI Surabaya beserta istri, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, Wagub Drs  H Saifullah Yusuf yang mewakili Dewan Pembina, Dirut BPJS Fahmi Idris, seluruh jajaran pimpinan NU wilayah Jatim, dan beberapa tenaga  medis.
RSI Surabaya menyambut baik program BPJS Kesehatan karena sejalan dengan roh didirikannya rumah sakit ini. “RSI harus ikut menyukseskan program BPJS meski saat itu masih ada pro kontra. Hal ini karena adanya kesamaan misi antar RSI dengan BPJS yaitu ingin membantu masyarakat khususnya bagi keluarga menengah ke bawah. Di mana ada RSI di sana ada BPJS,” ujar M Nuh dalam pidato sambutannya, Senin (9/2).
Dalam sambutannya, SBY mengaku sangat berterimakasih terhadap seluruh masyarakat yang telah menyukseskan program BPJS Kesehatan. Serta mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama membantu sesama yang sedang sakit. “Seluruh bangsa harus bersatu untuk membantu orang-orang yang sedang kesakitan. Bagi kita warga Indonesia kita bisa saling membantu sesama kita di Indonesia,” ujar Pak SBY dalam sambutannya.
Setelah memberikan sambutan, SBY beserta rombongan pun melakukan observasi fasilitas BPJS di BPJS Center RSI Jemursari.

Bentuk Tim Seleksi
Sementara itu Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jatim akan membentuk tim untuk menyeleksi calon kepala daerah yang tahun ini dan awal 2016 akan menggelar Pilkada di 19 kabupaten/kota.
“Namanya Tim Tujuh dan tugasnya menyeleksi, mulai menjaring sampai mengusulkan rekomendasi calon kepala daerah,” ujar Ketua Bidang OKK DPD Partai Demokrat Jatim Hartoyo kepada wartawan di Surabaya Senin kemarin.
Ia menjelaskan, anggota tim melibatkan pengurus internal DPD PD Jatim yang ditunjuk, serta pengurus harian DPC PD setempat.
Pelaksana Tugas Ketua DPC PD Kota Surabaya tersebut juga mengungkapkan, Tim Tujuh bekerja berdasarkan hasil survei internal maupun eksternal terhadap sejumlah nama calon kepala daerah. “Meski belum terbentuk tim, tapi pengurus sudah mulai memantau hasil survei-survei di sejumlah daerah. Nama yang dipantau tidak hanya kader Demokrat, tapi juga nama eksternal,” kata Ketua Fraksi DPRD Jatim tersebut.
Anggota DPD Partai Demokrat Jatim Agung Mulyono mengatakan, dalam menghadapi Pilkada di 19 daerah di Jatim, Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara khusus meminta kader serius memenangkannya. “Pak SBY pesan agar tidak main-main dan bekerja keras di Pilkada kali ini. Bahkan, beliau menargetkan 12 daerah di Jatim harus dimenangkan oleh calon yang diusung Demokrat,” tukasnya.
Namun, lanjut dia, SBY tidak menyampaikan detil daerah mana saja yang menjadi target utama kemenangan calon dari Demokrat. “Dalam pertemuan internal di Surabaya, Minggu (8/2), Pak SBY tidak menyebutkan kabupaten/kota mana saja,” ucapnya.
Sementara itu, terkait kepastian jadwal pilkada, Komisi Pemilihan Umum Jatim menyampaikan belum pasti karena menunggu pembahasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pilkada. Pada Perppu itu disebutkan jadwal penyelenggaraan hari pencoblosan yakni, 16 Desember 2015, namun berubah Februari 2016 jika revisi disepakati oleh legislatif. Jika revisi benar-benar disetujui maka jumlah daerah di Jatim yang menggelar Pilkada berubah, dari semula 16 daerah menjadi 19 daerah karena ada tiga kabupaten yang Pilkadanya awal 2016, yakni Tuban, Blitar, Pacitan.
Sedangkan, daerah yang menggelar Pilkada 2015, yakni Kabupaten Ngawi (berakhir masa jabatan pada 27-7-2015), Kota Blitar (3-8-2015), Kabupaten Lamongan (9-8-2015), Kabupaten Jember (11-8-2015), Kabupaten Ponorogo (12-8-2015) dan Kabupaten Kediri (19-8-2015).
Berikutnya, Kabupaten Situbondo (6-9-2015), Kabupaten Gresik (27-9-2015), Kota Surabaya (28-9-2015), Kabupaten Trenggalek (4-10-2015), Kota Pasuruan (18-10-2015), Kabupaten Mojokerto (18-10-2015), Kabupaten Sumenep (19-10-2015), Kabupaten Banyuwangi (21-10-2015), Kabupaten Malang (26-10-2015) serta Kabupaten Sidoarjo (1-11-2015).  [cty,iin]

Tags: