Pantau Ketat Pekerja Migran dari Malaysia

Sebanyak 156 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia menjalani serangkaian standar operational prosedur (SOP) seperti pengecekan suhu tubuh dan rapid test di pintu ke datangan Bandar Udara Internasional Juanda, Selasa (7/4) sore. [Oky abdul sholeh]

Rapid Test Negatif, Tetap Diobservasi 14 Hari
Pemprov, Bhirawa
Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia telah tiba di Jatim melalui Bandara Internasional Juanda, Selasa (7/4). Mereka yang tiba langsung mendapatkan proses screening dari gugus tugas covid-19. Di antaranya ialah pelaksanaan rapid test kepada seluruh PMI yang datang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan, dari proses rapid test kepada 154 PMI dari Malaysia seluruhnya terkonfirmasi negatif. Kendati semua negatif, pelapisan screening tetap dilakukan tidak hanya di bandara tetapi juga di tingkat kabupaten/kota bahkan di tingkat desa untuk memdapatkan threatmen observasi hingga 14 hari ke depan.
“Mereka sekarang diantar dengan armada yang disiapkan pemprov sesuai daerah tujuan kepulangan. Kemudian screening di kabupaten /kota masing-masing dan screening di desa untuk mendapat threatmen observasi 14 hari,” tutur Gubernur Khofifah saat konfrensi pers di Gedung Negara Grahadi, kemarin.
Gubernur Khofifah mengaku, data awal yang direncakan akan kembali ke Jatim sebanyak 156 PMI. Namun, berdasar manives yang ada hanya 154 PMI yang pulang.
Selain melakukan rapid test kepada PMI dari Malaysia, Gubernur Khofifah juga merilis perkembangan rapid test yang telah dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit rujukan. Hingga kemarin, tercatat 7.279 yang telah dilakukan rapid test. Dari jumlah tersebut, sebanyak 169 dinyatakan positif berdasar rapid test dan 15 di antaranya dinyatakan positif berdasarkan swab.
Sementara update perkembangan covid-19 di Jatim hingga kemarin telah mencapai 194 kasus positif dengan angka kesembuhan mencapai 42 kasus yang telah terkonversi negatif. Sementara jumlah pasien yang meninggal bertambah dua orang dari Surabaya dan totalnya 16 kasus. “Angka kesembuhan kita 21,65 persen dan jumlah yang meninggal 8,25 persen,” ungkapnya.
Sementara jumlah Pasien Dalam Pemantauan (PDP) hingga kemarin mencapai 1.083 orang dengan jumlah pasien yang saat ini dalam perawatan 732 orang. Status Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Jatim sebanyak 11.564 kasus, 3.727 kasus di antaranya tidak lagi dalam pantauan.
Sementara itu, Ketua Gugus Tracing Cocid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso menambahkan, screening terhadap 154 PMI dari Malaysia telah dilakukan di tingkat provinsi. Kendati semua dinyatakan negatif, PMI tersebut akan terus dipantau selama 14 hari ke depan. “Kami sudah mencatat data-data PMI yang pulang dan ke mana arahnya untuk melakukan pemantauan. Kalau-kalau mereka dalam kondisinya tanpa gejala,” pungkas Kohar.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim, Hadi Dediansyah saat ditemui di Kantor DPRD Jatim menyampaikan, para imigran yang masuk ke Jatim harus dipantau secara ketat. “Imigran yang masuk ke Jatim memang harus di tes kesehatannya. Setelah itu harus memunculkan hasil, terlepas itu positif apa negatif. Kalau positif harus segera dikarantina, yang negatif sebatas untuk dipantau saja (ODP),” katanya.
ODP tersebut, kata Dedi sapaan akrabnya, bagian dari antisipasi. Sebab, setiap orang yang masuk ke suatu wilayah baru belum tentu dalam kondisi sehat dan tidak membawa virus.
“Bisa jadi, satu sampai tiga hari karena perubahan suhu dari wilayah setempat datang ke wilayah baru kan pasti ada perbedaan,” jelasnya.
Dalam hal ini, Politisi Partai Gerindra ini meminta kepada Pemprov Jatim untuk melakukan pemantauan keberadaan PMI dari Malaysia. “Pemprov harus memantau keberadaannya. Ini setelah dalam kurun waktu 14 hari dinyatakan tidak ada reaksi apa-apa ya silahkan saja ini bisa dikatakan bebas,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo menyampaikan, kalau kepulangan PMI dari Bandar Udara Juanda sudah tidak lagi melalui kewenangan Disnakertrans Jatim. Namun, semuanya masuk dalam ranah Posko Covid – 19. “Pinsipnya, semuanya sudah ditangani oleh Posko Covid. PMI yang pulang juga melalui rapid test dan dipulangkan ke wilayahnya masing-masing,” katamya.
Himawan mengatakan, kalau Disnakertrans Jatim bertugas untuk mendata PMI yang pulang dengan by name dan by address. Selain itu, melakukan pendataan berkaitan dengan kepulangan, misalkan saja cuti atau kontrak habis atau juga dipulangkan.
Jika kontak habis atau dipulangkan, lanjutnya, maka PMI harus menunggu kontrak berikutnya. Ketika PMI menunggu kontrak maka sementara dimasukkan dalam kategori PMI yang tidak bekerja. “Mereka nantinya kalau tidak bekerja mendapatkan skema stimulan kartu pra kerja. Jadi kami tidak menangani PMI yang berkaitan dengan Covid,” katanya menyebutkan sebanyak 140 PMI asal Jatim yang hari ini dipulangkan. [tam.geh.rac]

Tags: