Pantau Kondisi Sungai, Kominfo Segera Pasang CCTV

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Sehari pasca Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa melakukan gerakan adopsi Sungai Brantas, Dinas Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) langsung menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan di lapangan. Yakni tingginya jumlah sampah yang menumpuk di bawah jembatan Karangpilang, Surabaya.
Kepala Dinas Kominfo Jatim Dr Ardo Sahak mengungkapkan, dalam kegiatan susur sungai mulai dari Rolag ditemukan paling banyak sampah di bawah jembatan Karangpilang, Surabaya. Volume sampah yang tinggi telah membentuk seperti pulau sampah. Aliran air yang seharusnya lancar juga terbendung dan hanya mengalir di bagian sisih sungai.
“Kalau sampah menumpuk hingga terjadi pendangkalan akibatnya juga akan mengkhawatirkan. Karena air yang mengalir hanya di sisi kanan-kiri, ketika debit air itu naik maka bisa meluap hingga ke jalan atau kampung,” tutur Ardo saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (18/2).
Terkait problem tersebut, Ardo mengaku, Kominfo Jatim mendapat tugas dari Gubernur Jatim untuk segera memasang CCTV. Dengan begitu, kondisi bawah jembatan akan terpantau secara langsung. “Rencananya akan kita pasang dua titik kamera untuk mengawasi sungai di bawah jembatan. Pantauannya bisa langsung dimonitor di command room dan bisa langsung terintegrasi ke ponsel Bu Gubernur,” jelas Ardo.
Aksi ini diakuinya menjadi bagian dari upaya Kominfo untuk semakin Cetar (Cepat, efektif, tanggap transparan dan responsive) dalam menjawab permasalahan yang ada dilapangan. Selanjutnya, jika ditemukan masalah dalam pantauan CCTV, bisa langsung direkomendasikan ke Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PU Sumber Daya Air maupun Perusahaan Jasa Tirta. “Kita tetap bersinergi. Kominfo yang memiliki teknologinya untuk memantau, instansi lain yang memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti,” tutur dia.
Aplikasi pemantauan aliran sungai ini diakui Ardo, akan menambah fitur dalam command room Jatim Smart Province. Ini masuk dalam menu yang akan disediakan pada smart environment. “Pengembangan aplikasi CCTV tidak hanya memantau kondisi, tetapi juga dapat dikembangkan untuk memantau ketinggian debit air sungai,” tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Dra Khofifah Indar Parawansa telah menyusuri Sungai Brantas untuk menggelar gerakan Adopsi Sungai Brantas. Selain menjaring sampah popok dan plastik, Khofifah juga melakukan aksi tebar benih ikan dan penanaman pohon di sekitar Jambangan, Surabaya. Namun, Khofifah juga menemukan tumpukan sampah yang telah membentuk seperti pulau.
“Kita akan memasang CCTV di Jembatan Karangpilang untuk mengedukasi masyarakat. Supaya tidak terus membuang sampah popok ke sungai. Misalnya secara mingguan rekaman CCTV itu akan di-share ke media massa atau media sosialsebagai edukasi bagi yang membuang sampah,” pungkas dia. [tam]

Tags: