Pantau Pasokan Kedelai, Maksimalkan Peran Satgas Pangan

Pengrajin tempe dan tahu berharap harga kedelai bisa terkendali. [trie Diana]

Pemprov, Bhirawa
Melambungnya harga kedelai menjadi perhatian serius Pemprov Jatim dan akan memaksimalkan peran satgas pangan bersama tim pengendali inflasi daerah untuk memantau setiap detik perkembangn harga kedelai sebagai bahan utama produksi tahu dan tempe tersebut
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menegaskan, fenomena yang terjadi terhadap kenaikan harga kedelai tidak hanya dialami pada skala nasional melainkan seuruh dunia. Jadi karena faktor tertentu, termasuk suplay chain atau pasokan tingkat dunia dan kedelai ini masih didominasi dari impor. Sehingga keterkaitan harga kedelai di tingkat internasional sangat tinggi.
“Karena itu, berbagai cara dilakukan untuk menyikapi hal tersebut. Salah satunya, ibu Gubernur Khofifah telah mengarahkan agar satgas pangan bersama tim pemantau inflasi yang di dalamnya ada BI sudah berkordinasi dengan dinas perindustrian dan perdagangan,” tutur Emil.
Dari fenomena tersebut, Pemprov tidak ingin ada munculnya spekulan nakal yang menimbulkan harga-harga ini meningkat di atas kewajaran. Satgas pangan sendiri terus berproses dengan mengunjungi langsung para pelaku usaha, termasuk upaya untuk memperlancaran pasokan kedelai. “Apabila harus impor, kita akan menghubungi siapa saja penyedia kedelai itu,” ujar mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Saat ini, Emil mengaku bahwa bahwa beberapa pelaku melakukan upaya seperti menyesuaikan harga atau memperkecil ukuran produksi tempe atau tahu. Tapi bahwa ini bukan solusi permanen atas kenaikan harga kedelai tersebut. “Ini upaya bertahan dan ini sifatnya bukan solusi permanen. Gabungan koperasi tempe sebagian juga kita tahu stop dulu sebgai upaya agar pemerintah melakukan intervensi,” jelas Emil.
Emil memastikan, tim yang bekerja ini akan memantau setiap hari terhadap perkembangannya harga dan pasokan kedelai. Pihaknya tidak ingin ada sendi-sendi distribusi yang terganggung dari kedelai ini. Kendati pemerintah juga belum dapat mengetahui pasti kenaikan ini sampai kapan akan dapat kembali stabil. “Memang ada ekspektasi untuk segera menytabilkan itu. Tapi kita tidak ingin hanya mengandalkan dengan menunggu musim panen. Sejauh ini memang dampak internasional cukup berpengaruh terhadap harga kedelai di nasional,” tandas Emil. [tam]

Tags: