Pantauan Tak Maksimal, Pemkot Tambah CCTV

23-CCTV-batu-nasBatu, Bhirawa
Setiap kali datang masa liburan ataupun weekend, Batu sebagai kota wisata masih terus dibayangi dengan masalah kemacetan lalu lintas. Banyaknya kendaraan bermotor yang keluar masuk kota membuat banyak wisatawan yang datang ke kota ini terjebak dalam kemacetan. Untuk itu Pemkot Batu akan menambah Closed Circuit Television (CCTV) di beberapa titik strategis.
“Untuk membantu pemantauan keluar masuk kendaraan terutama pada masa liburan dan weekend, kita akan memasang 6 unit CCTV lagi di beberapa titik yang dinilai strategis atau tempat yang memiliki potensi kemacetan tinggi,”ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika (kadishubinfo) Kota Batu Arif Setiawan didampingi Kabag Humas Pemkot Batu Sinal Abdidin, Selasa (22/4).
Diketahui, saat ini Pemkot Batu telah memiliki 6 unit CCTV untuk membantu pemantaun keluar masuk kendaraan wisatawan. Adapun CCTV itu sudah terpasang di beberapa titik strategis. Yaitu, di pertigaan Jalan Raya Pendem, kawasan alun-alun, perempatan Batos, pertigaan Jalan Patimura atau pertigaan Jalan Dewi Sartika bawah, kawasan Batu Night Spectaculer (BNS), dan perempatan Jalan Dewi Sartika atas.
Dijelaskan Arif Setiawan, kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan manfaat dari CCTV saat musim liburan tiba. Dengan keberadaan 6 unit CCTV saat ini, Pemkot Batu bersama kepolisian sangat terbantu dalam melakukan pengawasan keluar-masuk kendaraan ke kota ini. Sayangnya, keberadaan CCTV ini belum mampu melepaskan Kota Batu dari belenggu kemacetan.
Dari kenyataan itu, maka pada tahun ini pemkot berencana menambah lagi 6 unit CCTV di beberapa titik padat kendaraan bermotor. Maksudnya, untuk memaksimalkan pemantauan kendaraan, pemkot akan menambah CCTV menjadi 12 unit di 12 titik strategis.
Namun saat ini pemkot belum memutuskan titik mana saja yang harus dipasang CCTV. Karena saat ini mereka masih melakukan kajian dan evaluasi terhadap lokasi tersebut. Termasuk kondisi lokasi yang nantinya akan berkenaan dengan sistem persinyalan. Jangan sampai keberadaan CCTV ini tidak bisa diambil manfaatnya akibat tidak didukung dengan sinyal yang baik.
Data di Dishubkominfi, kemacetan juga tak lepas dari banyaknya kendaraan besar, seperti truk dan bus yang melintas di jalan-jalan protokol. Laju kendaraan besar ketika membawa beban akan melambat, kondisi ini membuat kendaraan yang di belakangnya juga ikut lambat.
Untuk pengadaan enam CCTV baru ini, Dishubkominfo mengajukan anggaran Rp  850 juta kepada tim anggaran Pemkot Batu. Nanti rencana ini akan disampaikan pada saat PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Jika usulan bisa diterima, maka pengadaan tambahan CCTV bisa dilakukan pada tahun ini juga. [nas]

Tags: