Pantura Surabaya-Bali Ditutup 9 Jam Lebih

Sejumlah warga dan pengendara melintasi Jalan Pantura Tambakrejo, di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan yang terendam air banjir, Selasa (14/4). [Hilmi Husain ]

Akibat Sungai Welang Pasuruan Meluap
Pasuruan, Bhirawa
Ruas jalur pantai utara jawa (pantura) di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan dan Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, tergenang banjir, Senin (13/4) malam. Akibatnya, ruas jalan yang menghubungkan Surabaya-Bali itu terputus.
Kasat Lantas Polres Pasuruan Kota, AKP Ahmady menyampaikan jalur pantura tergenangi air banjir sekitar pukul 23.45. Ketinggian air sudah mencapai 1 meter membuat pihak kepolisian memilih untuk menutup ruas jalan tersebut.
“Kami tak ingin mengambil resiko. Ketinggian air terus naik hingga satu meter lebih, sehingga kami tutup pukul 24.00. Keputusan ini kami ambil karena berbahaya bagi pengendara,” papar AKP Ahmady, Rabu (14/4) pagi.
Agar tidak terjadi antrean panjang, pihak kepolisian menerapkan pengalihan arus kendaraan bagi pengendara yang hendak melintas. “Untuk kendaraan roda empat, yang melaju dari arah Probolinggo dialihkan ke exit tol Kebonagung dan kendaraan dari arah Surabaya diarahkan ke exit tol Rembang. Sementara, kendaraan roda dua dialihkan ke jalur Warungdowo, Sidogiri, menuju Bangil atau Jalur Warungdowo, Wonorejo, Purwosari, Pandaan balik ke arah Bangil. Begitupun dengan arah sebaliknya,” kata Ahmady.
Usai di tutup total, puluhan petugas kepolisian stanbay di lokasi di Jalan Raya Tambakrejo. Jalur pantura tersebut mulai dibuka pukul 09.30. Kondisi itu, air sudah mulai surut. “Dibuka sekitar pukul 09.30. Itupun ketinggian air di pantura Kraton mencapai 10-15 sentimeter. Total jalur pantura ini ditutup selama sembilan jam lebih,” urai Ahmady.
Tak hanya jalur pantura, rendaman air banjir dari luapan sungai Welang juga merendam ratusan rumah warga di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan dan permukiman Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
“Hujannya mulai sore hari merata. Sehingga, air banjir meluap ke permukiman warga dan jalur pantura. Air banjir masuk ke rumah sekitar pukul 22.50. Ketinggian air di lingkungan Karangasem, Kelurahan Karangketug mencapai 1 meter setengah lebih,” kata Hidayat, warga Karangasem, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Pasuruan, Samsul Hadi mengatakan selain Sungai Welang, luberan air banjir juga terjadi pada Sungai Gembong dan Sungai Petung. Untuk ketinggian air, mulai dari setinggi lutut orang dewasa hingga dada.
Pihaknya juga menerjunkan 3 perahu di tiga lokasi yang masing-masing berada di sekitar sungai. Terdapat tiga kecamatan yang dilanda banjir, yaitu Kecamatan Gadingrejo, Panggungrejo dan Bugul Kidul. “Bantuan nasi bungkus hingga obat-obatan sudah kami distribusikan ke ratusan warga pagi tadi yang terdampak banjir. Evakuasi warga terdampak banjir juga kami lakukan,” kata Samsul Hadi.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati menyatakan banjir di wilayah Kabupaten Pasuruan menggenangi 5 kecamatan. Antara lain Kraton, Winongan, Grati, Pohjentrek dan Rembang. Ketinggian air banjir mulai 30 sentimeter hingga 1 meter lebih.
“Kami rincikan di Kecamatan Kraton terdampak banjir 3.197 KK, Winongan 1.536 KK, Grati 330 KK, Pohjentrek 1.108 KK dan Rembang 490 KK. Untuk bantuan nasi bungkus hingga lainnya sudah kami distribusikan ke ribuan warga terdampak banjir,” tegas Tectona Jati. [hil]

Tags: