Panwaslih Batu Vs LSM Makin Panas

Anggota Aliansi LSM saat mengadukan masalah Kantor Panwaslih ke DPRD Kota Batu

Anggota Aliansi LSM saat mengadukan masalah Kantor Panwaslih ke DPRD Kota Batu

Muncul Teror dan Ancaman Pembunuhan
Batu, Bhirawa
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batu didesak untuk mengagendakan hearing atau dengar pendapat dengan menghadirkan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kota Batu dan Aliansi LSM Kota Batu.
Hal ini berkaitan dengan keresahan para anggota Aliansi LSM Kota Batu yang mulai mendapatkan ‘teror’ dan ancaman pembunuhan dari orang tak bertanggung jawab. Ini terjadi setelah Aliansi LSM Kota Bat uterus menuntut agar Kantor Panwaslih Kota Batu pindah dari kantornya saat ini yang berada di kompleks Rumah Dinas (Rundin) wali kota.
“Tujuan kita hanya ingin memperjuangkan integritas dan netralitas Panwaslih dalam menjalan tugasnya. Karena Panwaslih ini adalah ‘Polisi’ dalam Pilwali Kota Batu nanti. Karena itu jangan sampai Panwaslih berada dalam lingkungan kekuasaan. Pasalnya, istri pejabat wali kota saat ini juga berencana ikut maju dalam Pilwali,” jelas Ketua LSM Ujung Aspal, Alex Yudawan, Minggu (28/8).
Namun tuntutan Aliansi LSM terkait netralitas Panwaslih ini tidak mendapatkan respon dari para Komisioner Panwaslih yang membuat lega mereka. Hal ini ditunjukkan dengan tidak bergemingnya Panwaslih dan tetap menempati kantor di komplek Rumdin wali kota. Kondisi ini semakin buruk ketika para aktivis Aliansi LSM ini mulai mendapatkan teror berupa ancaman hendak dibunuh oleh pihak tidak dikenal.
“Kondisi ini sudah keterlaluan. Karena adanya ancaman seperti ini jelas menjadi sebuah gangguan psikis tidak hanya bagi kami, juga menjadi gangguan psikis bagi anggota keluarga kami,” ujar Ghoib Sampoerno, anggota Aliansi LSM yang lain.
Perkembangan suasana politik jelang Pilwali yang kurang kondusif ini, memaksa Aliansi LSM mengadukan masalah ini ke DPRD Kota Batu. Dan karena ada unsur terror dan ancaman, dalam pengaduan tersebut juga ikut disaksikan petugas Kepolisian dari Resor Kota Batu. Harapannya, masalah terror dan ancaman ini bias cepat ditindak lanjuti oleh Petugas Berwenang.
Ditambahkan Kordinator Majelis Dzikir Forkum Kota Batu, H.Somad, sebenarnya banyak tempat alternatif yang bias dimanfaatkan sebagai Kantor Panwaslih selain di kompleks Rumdin wali kota. “Di Jl. Sultan Agung ada beberapa bekas kantor SKPD yang saat ini kosong. Tapi kenapa kantor tersebut tidak dimanfaatkan saja untuk Kantor Panwaslih,” ujar Somad.
Solusi kedua, lanjut Somad, dirinya siap membantu jika Panwaslih tidak memiliki anggaran untuk menyewa kantor. Somad siap meminjamkan rumahnya untuk dijadikan Kantor Panwaslih secara gratis. “Tidak hanya saya pinjami gedung saja, tetapi juga akan saya ayomi dengan memberi mereka (Komisioner dan Sekretariat Panwaslih) makan,” tantang Somad yang juga sempat mendapatkan ancaman akan dibunuh.
Saat mengadu ke DPRD Kota Batu, Aliansi LSM ini diterima dan ditemui langsung oleh Ketua Komisi A, Sudiono, dan Ketua Komisi B, Suwandi. Sudiono membenarkan jika independensi dan netralitas Panwaslih sangat penting dalam menyukseskan Pilwali Kota Batu yang merupakan Pilkada satu-satunya di Jawa Timur pada tahu 2017. “Meskipun kantor Panwaslih yang ada saat ini juga merupakan fasilitas Negara, tetapi jika berada di kompleks Rumah Dinas Walikota juga tidak pantes,” ujar Sudiono.
Dalam pertemuan dengan Aliansi LSM, Dewan telah mencatat beberapa poin penting untuk segera ditindaklanjuti. Pertama, Panwaslih harus pindah kantor dari kantornya saat ini yang ada di kompleks Rumah Dinas wali kota. Kedua, segera dijadwalkan hearing dengan Panwaslih. Ketiga, ada tawaran tempat milik H. Somad untuk dijadikan  kantor Panwaslih. Terakhir, kalau Panwaslih tetap tidak mengindahkan tuntutan untuk pindah, maka Aliansi LSM menuntut kepada Pemkot untuk tidak mencairkan Anggaran Panwaslih Batu.
Dalam kesempatan bertemu dengan anggota Dewan, Aliansi LSM berkesempatan untuk menyerahkan Uang Peduli Panwaslih dari masyarakat. Uang tersebut telah dikumpulkan Aliansi LSM dalam aksi keprihatinan yang telah mereka lakukan beberapa wakru lalu. Uang Peduli Panawaslih sebanyak Rp 346.050 diterima Ketua Komisi A DPRD Kota Batu, Sudiono. [nas]

Rate this article!
Tags: