Panwaslu Kota Batu LibatkanWargadalamPengawasan

Ketua Panwaslu Batu, Salma Safitri (berkerudung), saat memaparkan rencana kerja panwas.

Ketua Panwaslu Batu, Salma Safitri (berkerudung), saat memaparkan rencana kerja panwas.

Kota Batu, Bhirawa
Panitia Pengawasan Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Batu akan mengedepankan pencegahan dari pada penindakan pada pelaksanaan Pilkada 2017 mendatang. Karena itu mereka memprioritaskan agenda pemberian wawasan dan pengetahuan terkait aturan Pilkada. Dengan langkah ini Panwas Kota Batu juga menerapkanĀ  pengawasan berbasis masyarakat.
Ketua Panwaslih Kota Batu, Salma Safitri mengatakan, untuk melakukan pengawasan mereka akan bertumpu pada pencegahan.
“Jadi tidak seperti mandor yang marah-marah kalau ada pelanggaran. Apalagi anggota Panwas di Batu juga hanya tiga orang,”ujar Salma, Kamis (16/6).
Untuk merealisasikan rencana ini, lanjutnya, maka Panwas akan pro aktif terjun ke masyarakat untuk memberikan sosialisasi tentang aturan Pilkada. Mereka juga akan melibatkan kelompok-kelompok sosial untuk menyosialisasikan berbagai aturan Pilkada ini, agar mereka juga bisa turut mengawasi.
Jika masyarakat tahu apa saja kegiatan yang termasuk dalam pelanggaran Pilkada, maka sama dengan memberikan pendidikan politik. Sehingga mereka juga turut dicerdaskan.
“Biaya yang harus dikeluarkan juga lebih murah jika kita melibatkan mereka. Kita tinggal datang saat mereka tahlilan, rapat PKK, pengajian, atau arisan,”jelas Salma.
Dalam sosialisasi itu, juga bisa dilakukan kordinasi antara Panwas dan kelompok masyarakat ini. Dengan demikian mereka dapat secara cepat menghubungi Panwas ketika menemukan adanya pelanggaran.
Adapun untuk mempermudah pelaporan, kata Salma, pihaknya juga akan mengembangkan laporan dari masyarakat berbasis media sosial.
Hal ini untuk mempermudah dan menyediakan ruang bagi generasi yang sudah melek teknologi.Jadi masyarakat umum tak hanya bisa berkomunikasi dengan Panwaslu lewat sms, telpon atau bertemu langsung. Namun masyarakat lainnya bisa melalui Facebook, Twitter, Website, dan lain-lain. “Jadi kita berikan kemudahan agar laporan pengaduan bisa diakomodir,” pungkas Salma.
Sementara, muncul kekhawatiran sekelompok masyarakat, jika penggunaan gedung Balaikota lama sebagai Kantor Panwaslu akan mengurangi independensi kinerja Panwas.
Karena di sana juga berdekatan dengan rumah dinas walikota, dimana istri Walikota juga berencana ikut mencalonkan diri di pillada mendatang. Menanggapi hal itu Salma menjamin jika kinerja dan independensi Panwas tetap akan terjaga.
Dengan memiliki lantor di gedung Balaikota lama, katanya, justru akan memermudah masyarakat untuk ikut mengawasi kerja panwas. Selain itu transportasi masyarakat dari 3 Kecamatan yang ingin bertemu panwas juga akan lebih mudah.
“Adanya kekhawatiran ini justru membuat kita senang. Karena masyarakat masih peduli dengan panwas, dan memiliki harapan jika panwas memiliki integritas,” pungkas Salma. [nas]

Tags: