PAPBD 2017 Dipastikan Memikul Beban Berat

DPRD Jatim, Bhirawa
Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) atau PAPBD 2017 dipastikan akan memikul beban berat. Ini karena masukan dana dari pajak tidak mencukupi akibat Pemprov Jatim harus menanggung dana Pilgub Jatim hingga Rp800 miliar dan penyertaan modal untuk PT Bank Jatim syariah sekitar Rp500 miliar.
Anggota Badan Anggaran DPRD Jatim, Irwan Setiawan menegaskan jika beban berat akan dipikul dalam PAPBD 2017 ini. Untuk itu perlu kerja keras Pemprov Jatim untuk menutupi kekurangan yang ada. Mengingat hasil kerja Komisi C hanya mampu meningkatkan dana Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan BBNKB, namun hanya pas-pasan.
”Untuk itu diperlukan kerja keras oleh Pemprov Jatim guna memutupi kekurangan tersebut. Yang pasti Dana Alokasi Umum (DAU) yang diterima Jatim mengalami penurunan secara drastis,”tegas politisi asal PKS ini, Senin (3/7).
Sementara itu, Gubernur Jatim, Soekarwo secara terang-terangan mengaku jika pendapatan yang diperoleh Jatim di tahun 2017 mengalami penurunan. Apalagi DAU yang diterima Pemprov Jatim mengalami penurunan secara drastic. Karenanya pihaknya berencana bertemu dengan Menteri Keuangan terkait DAU Jatim.
”Memang kita akui jika kinerja baik Pemprov Jatim maupun DPRD Jatim sudah mati-matian menaikan pendapatan khususnya dari pajak PKB dan BBNKB. Tapi hasilnya sangatlah kecil. Hal ini diperparah lagi dengan DAU Jatim yang dibayar pusat mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat kondisi keuangan nasional yang belum pulih,”tegas mantan Sekdaprov Jatim ini.
Karenan itu, pihaknya terus mencari strategi untuk menutupi kekurangan anggaran yang ada. Diantaranya beberapa instansi dan SMK yang dijadikan Badan Layanan Khusus Daerah (BLUD). Dimana selain mereka bisa membiayai diri sendiri sekaligus mampu memberikan kontribusi terhadap PAD Jati. [cty]

Tags: