PAPDESI Kabupaten Jombang Dukung Penguatan BumDes

Para Pengurus Papdesi Kabupaten Jombang saat berkumpul di sebuah lokasi di Jombang. [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Persatuan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Kabupaten Jombang berkomitmen mendukung upaya pemerintah untuk memperkuat posisi Badan Usaha Milik Desa (BumDes) sebagai lembaga ekonomi di desa.

Hal itu sampaikan para Pengurus Papdesi Kabupaten Jombang yang saat ini dikomandani Kepala Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Fatkhurrohman.

Ketua Papdesi Kabupaten Jombang, Fatkhurrohman, Kamis (19/11) mengatakan, di dalam struktur kepengurusan Papdesi Kabupaten Jombang juga terdapat bidang yang menangani tentang ekonomi kerakyatan, khususnya tentang BumDes.

“Papdesi berharap, di Kabupaten Jombang, dalam hal apapun, agar desa berdaya, supaya desa bisa mandiri, apalagi Jombang memiliki visi dan misi Jombang Yang Berkarakter dan Berdaya Saing, Papdesi sangat mendukung program-program dari pemerintah daerah,” ujar Fatkhurrohman.

Untuk menuju agar desa berdaya dan mandiri, menurutnya, perlu ada regulasi yang mengatur tentang penguatan BumDes di Jombang.

Dikatakannya, terdapat perbedaan antara BumDes yang ada di tiap-tiap desa dengan BumDes Bersama yang ada di level kecamatan.

“Khusus untuk BumDes Bersama, kita menunggu respon dan regulasi yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Desa,” tambahnya.

Dia melanjutkan, BumDesma memang selama ini hanya menangani dana-dana eks PNPM. Sementara untuk BumDes, pihaknya akan mendukung regulasi apapun yang semangatnya untuk menguatkan BumDes-BumDes yang ada di desa-desa.

“Salah satu penguatan BumDes, misal pembuatan E- Warung , jenis warungnya (bangunannya) dibuatkan seperti model kontainer kecil-kecil, diisi jualan mie, kopi pulsa listrik dan lain-lain. Pekerjanya dikasih pelatihan karena sistem administrasinya dibekali tablet, dengan sistem on Line,” papar dia.

Ditambahkannya lagi, contoh lain dalam hal penguatan BumDes yakni dengan menggiatkan produk lokal melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Diberi pelatihan dan produknya bisa di jual melalui E-Warung atau Gerai UMKM di desa bersangkutan. Ini juga untuk mengurangi pengangguran dan tercipta lapangan kerja di desa,” tutupnya.(rif)

Tags: