Para Nelayan Dihimbau Masuk KN

Perahu nelayan Desa Bluru Kidul diikat tak melaut, jika air terjadi pasang. [achmad suprayogi/bhirawa]

Perahu nelayan Desa Bluru Kidul diikat tak melaut, jika air terjadi pasang. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa.
Para nelayan yang tersebar di wilayah Sidoarjo yang belum mempunyai kelompok dihimbau mau bergabung dengan KN (Kelompok Nelayan) yang sudah sah. Artinya, kelompok nelayan yang sudah terdata secara administrasi, yakni mempunyai kartu nelayan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sidoarjo.
Apabila mereka sudah bergabung, akan lebih mudah untuk melakukan pembinaan maupun dalam pemberian bantuan. ”Dan yang lebih penting lagi akan lebih mudah untuk melakukan kontrol dan berkoordinasi,” itulah himbauan DKP Sidoarjo, melalui Kepala Bidang Kelautan Ir Tarina Hadaningrum MM saat dihubungi Senin (11/4) kemarin.
Menurut Tarina Hadaningrum, jumlah nelayan yang sudah terdata secara resmi sebanyak 1.500 orang. Adapun jumlah perahu nelayan yang sudah terdata sebanyak 612 tersebar di beberapa wilayah Sidoarjo. ”Jadi dalam operasional sehari-harinya, untuk satu perahu bisa digunakan tiga sampai empat orang nelayan,” jelasnya.
Program pendataan ini terakhir dilakukan tahun 2014, karena masa berlakunya pendaftaran atau perizinan selama tiga tahun. Maka DKP akan melakukan pendataan lagi tahun depan. Maka diharapkan para nelayan yang belum bergabung dengan kelompok nelayan segara bergabung agar bisa mendapatkan pembinaan dari pemerintah. Pola pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini diantaranya bersifat pelatihan-pelatihan.
”Selain itu juga ada bantuan dari pemerintah berupa pemberian bantuan sarana dan prasarana nelayan, seperti jaring, cool box, mesin, GPS (Global Positioning System) bahkan juga bantuan berupa perahu,” ungkapnya.
Adapun jumlah nelayan yang ada di wilayah Sidoarjo tersebar di beberapa wilayah, seperti di wilayah Desa Bluru, Kec Sidoarjo, Sedati, Waru di Tambaksawah. Ada juga di wilayah Kec Candi, yakni di Desa Balongdowo, Balong Gabus serta di Desa Kebonsari yang banyak nelayan mencari kupang merah. ”Terus ada lagi nelayan yang berada di sekitar wilayah Kec Jabon,” katanya.
Sedangkan kondisi nelayan terbanyak ada di wilayah Kec Sedati, yaitu di empat desa, yakni Desa Gisik Cemandi, Desa Tambak Cemandi, Desa Segoro Tambak dan Banjar Kemuning. ”Kalau di tengah kota Sidoarjo terbanyak di Desa Bluru Kidul,” pungkas Tarina Hadaningrum. [ach]

Rate this article!
Tags: