Pariwisata Berkembang, Ekonomi Malang Diyakini Makin Membaik

Kepala BI Malang Azka Subkhan Aminurrido

Kota Malang, Bhirawa
Tahun 2019, ekonomi Malang Raya, dinilai cendereng landai. Tetapi di tahun 2020 ini, ekonomi Malang akan mengalami perbaikan. Optimisme itu disampaikan oleh Kepala BI Malang, Azka Subkhan Aminurrido kepada sejumlah wartawan akhir pekan kemarin.
“Kita melihat perkembangan perekonomian Kota Malang dan sekitarnya  di tahun 2019 cenderung melandai. Tapi   kami  optimis perekonomian akan semakin membaik di tahun 2020,”tutur Azka. 
Pihaknya menyebut perkembangan sektor pariwisata menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi di wilayah Malang Raya, yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
“Kami optimis pertumbuhan ekonomi tahun ini semakin bagus dibandingkan tahun kemarin. Meskipun tahun 2019, sebenarnya secara keseluruhan boleh dikatakan pertumbuhan ekonomi stabil, Malang Raya masih lebih tinggi daripada nasional dan Jatim,” ujarnya
Menurut dia, potensi perkonomian di Malang Raya naik lantaran  dipicu kondisi pariwisata yang masih bisa dikembangkan. Di wilayah Kabupaten Malang, ada potensi wisata pantai selatan yang kini semakin mudah dijangkau setelah adanya perbaikan infrastruktur.
“Begitu juga komoditas pertanian yang masih jadi andalan di Kabupaten Malang dan Kota Batu, selama ini petumbuhanya sangat baik, dan masih ada peluang berkembang apabila dipacu lagi,” katanya.
Sedangkan di Kota Malang, perdagangan dan konsep ekonomi kreatif juga turut berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Apalagi Kota Malang juga sedang mengembangkan wisata di kawasan kayutangan.
Terkait inflasi, angka inflasi tahunan Kota Malang selama tahun 2019 sebesar 2,93 persen memang cenderung rendah jika dibandingkan target BI yang berada pada angka 2,5 hingga 4,5 persen. 
“Dari sisi pertumbuhan ekonomi harusnya lebih tinggi, kemungkinan masyarakat menahan uangnya untuk berbelanja,” kata dia.
Meski inflasi rendah, namun inflasi bukanlah satu-satu indikator penentu perkembangan perekonomian. “Pertumbuhan ekonomi ini ibarat mesin, jika tahun 2019 mesinnya masih dingin, maka bisa dipacu lebih kencang di tahun selanjutnya,”tambahnya.
Yang mengkawatirkan justru kalau panas di tahun 2019, inu justru akan kesulitan untuk memacu lagi di tahun 2020. Jadi tidak perlu dikhawatirkan rendahnya inflasi tahun lalu. Karena potensi di tahun 2020 ini akan lebih bagus lagi. [mut]

Tags: