Parkir Bermasalah, Banda Aceh Studi Banding ke Sidoarjo

foto ilustrasi

Sidoarjo, Bhirawa
Meski hingga kini masalah parkir berlangganan di Kab Sidoarjo masih dipusingkan dengan persoalan juru parkir (Jukir) nakal, yakni tetap menarik biaya walau sudah bayar retribusi parkir langganan, tapi tetap menarik perhatian dari pejabat di Kota Banda Aceh, untuk melakukan studi banding.
Rombongan 10 OPD terkait di Banda Aceh, Kamis (5/4) kemarin, mengutarakan keinginannya untuk meniru pola parkir berlangganan seperti di Kab Sidoarjo untuk meningkatkan PAD. Karena selama ini, di tempat mereka hanya sekitar Rp5 miliar saja per tahun.
Menurut Sukri, Staf Ahli Walikota Banda Aceh Bidang Infrastrukur, karena selama ini di tempatnya masalah parkir dikelolah hanya secara kovensional saja. Karena kebocoran yang tinggi, kadang target tiap tahun tak bisa terpenuhi dan tidak pasti.
”Pelayanan juga terabaikan, kami ingin meniru parkir langganan di Kab Sidoarjo, yang dari sisi pendapatan sangat jauh diatas tempat kami,” kata Sukri, yang juga menjadi pimpinan rombongan, saat berada di Ruang Delta Wicaksana Setda Sidoarjo.
Kepala Dinas Kominfo Kab Sidoarjo, Siswoyo, mengatakan pada tahun 2018 ini, sektor parkir berlangganan di Sidoarjo ditarget Rp29 Miliar lebih. Tetapi PAD yang didapat, masih harus dibagi dengan pihak Pemprov Jatim sebesar 5% dan Polresta Sidoarjo 3%.
Meski perolehan PAD nya besar, tapi Pemkab Sidoarjo sampai saat ini masih dipusingkan dengan penanganan persoalan Jukir langganan yang nakal. Karena meski warga Sidoarjo sudah bayar retribusi parkir langganan tiap tahunnya, tapi kadang masih saja tetap ditagih biaya oleh Jukir nakal. Padahal Jukir ini tiap bulan sudah mendapatkan gaji dari Dinas Perhubungan Kab Sidoarjo.
”Harusnya gratis, karena warga Sidoarjo sudah bayar retribusi parkir langganan, tapi tetap saja kadang masih ditarik,” kata Siswoyo, menyampaikan persoalan ini pada para tamu dari Kota Serambi Mekkah itu.
Walau ada Jukir nakal yang sampai dipecat, tapi tetap saja ada yang tidak kapok. Karena tidak mempan. Menurut Siswoyo, sampai untuk pengawasan Jukir ini, pihak Dishub Sidoarjo harus menggandeng dari OPD terkait.
Disebutkan Siswoyo yang sempat pernah menjadi Kadishub Sidoarjo itu, pada tahun 2017 lalu, masalah Jukir langganan yang nakal, menjadi salah satu persoalan dalam sebelas besar persoalan yang diadukan oleh masyarakat Sidoarjo. [kus]

Tags: