Parkir Tepi Jalan di Balai Kota Hanya Gunakan e-Money

Petugas dari Dishub Surabaya ketika menyosialisasikan parkir dengan menggunakan uang elektronik, Senin (4/9). [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Parkir di sekitar Balai Kota yakni di Jalan Sedap Malam dan Jalan Jimerto saat ini hanya menggunakan uang elektronik (e-money). Dinas Perhubungan Kota Surabaya secara resmi telah menerapkan uang elektronik sebagai pembayaran parkir zona di sekitar Balai Kota Surabaya.
Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum Dinas Perhubungan Tranggono Wahyu Wibowo mengatakan Dishub sejak kemarin mencoba memberlakukan transaksi dengan uang elektronik bagi pengguna jasa parkir.
”Sebetulnya kita sudah lama sosialisasikan penggunaan uang elektronik ini, namun hari ini (Senin kemarin, red) kita coba laksanakan kepada pengguna jasa parkir untuk mau bertransaksi sendiri di alat parkir meter, dengan begitu diharapkan tidak ada kebocoran di alat parkir meter,” kata Tranggono saat memantau sosialisasi Parkir Elektronik di Jalan Sedap Malam, Senin (4/9).
Menurutnya dengan diberlakukannya uang elektronik itu, maka pengguna parkir harus memilikinya supaya bisa parkir di sekitar Balai Kota Surabaya. Ia juga memastikan bahwa mulai kemarin hingga sampai minggu depan, pihaknya akan menyediakan penjualan uang elektronik di lokasi parkir.
”Kami sediakan uang elektronik ini di koperasi Pemkot Surabaya. Nantinya pengguna jasa parkir harus beli kartu  elektronik dengan top up terlebih dahulu minimal harganya Rp 20 ribu,” ujarnya.
Tranggono juga mengatakan uang elektronik itu bisa menggunakan berbagai macam bank, yaitu Bank Jatim, BCA, BNI, BRI dan Mandiri. Mereka pun terlihat standby di sekitar Balai Kota Surabaya untuk menyediakan uang elektronik itu.
Sementara itu menurut pengguna jasa parkir, Hartoyo (35) mengakui metode ini sangat bagus untuk mengamankan adanya penyimpangan atau kebocoran. Biaya parkir relatif lebih murah. Diharapkan dengan adanya parkir meter semakin aman, nyaman dan pelayanan lebih ditingkatkan. “Parkir meter merupakan jawaban dari pelayanan yang serba elektronik,” katanya.
Menurutnya, dengan parkir meter lebih praktis dari sistem parkir konvensional. Ia berharap, parkir meter seperti ini dapat diterapkan di seluruh Surabaya.
Hal senada juga diungkapkan Sandy Ayu (26), pengguna jasa parkir di Jalan Sedap Malam ini mengatakan program tersebut sangat bagus dan bermanfaat. Namun begitu, dia meminta supaya sosialisasinya harus terus digalakkan supaya semua warga paham penggunaannya.
”Menurut saya bagus, cuma mungkin kan nggak semua orang paham dengan kartu elektronik seperti ini. Kalau saya kesini sudah sering, kalau seandainya orang yang baru ngurus surat di sini kan jadi repot, mungkin sosialisasinya kurang,” ujarnya. [dre]

Tags: