Parpol Belum Tentukan Sikap Wacana Masa Jabatan Presiden Diperpanjang

Jakarta, Bhirawa.
Demokrasi di Indonesia sudah lebih maju dibanding demokrasi di Amerika Serikat (AS). Hal itu bisa dilihat pada pemilihan Presiden Indonesia dilakukan dalam Pemilu langsung. Sedang pemilihan Presiden di AS dilakukan secara tidak langsung yakni melalui electoral college. Sedang di Indonesia sejak 2004, tapi Pilpres  dilakukan lewat Pemilu langsung .
“Kita ini terlalu maju dalam berdemokrasi. Hal itu tercermin pada Pilpres langsung, dan Pilkada langsung sejak tahun 2.004. Sedang di AS,Pilpres dilakukan tidak langsung yakni lewat electoral college. Walaupun demokrasi di AS kalah maju dengan Indonesia, tapi kondisi negara aman dan stabil. Karena tingkat pendidikan dan ekonomi AS sudah sangat bagus, serta penegakan hukum berjalan baik. Hal sebaliknya terjadi di Indonesia,” ungkap sekretaris fraksi PPP DPR RI Ahmad Baidowi dalam dialektika demokrasi ber tema “Bola Liar Amandemen, Masa Jabatan Presiden Diperpanjang ?” , Kamis sore (28/11). Nara sumber lain, Syarief Alkadrie (Nasdem) dan Direktur Eks.Indonesia Political Review Ujung Komarudin.
Tentang wacana masa jabatan Presiden diperpanjang, Ahmad Baidowi menyebut hal biasa dan wajar dalam demokrasi. itu sesuatu yang biasa dalam dinamika politik, itulah indahnya demokrasi di Indonesia. Fraksi PPP tidak serta merta dan buru-buru menyatakan sikap. Perlu melakukan kajian, semua masukan semua aspirasi ditampung, dianalisa, lalu argumentasi nya seperti apa? Sampai saat ini tidak ada dari internal Parlemen yang merayakan terkait masa jabatan Presiden, kata Baidowi.
Syarief Alkadrie menyebutkan: terkait wacana amandemen  UUD 45, Nasdem tidak pada posisi menolak atau menyetujui. Untuk amandemen UUD 45, harus dikaji secara menyeluruh hingga apakah amandemen terbatas atau menyeluruh. Sebab UUD 45 merupakan kehidupan berbangsa dan bernegara diatur dalam konstitusi itu. Sebagai pondasi terhadap kehidupan berbangsa, maka tentu kita akan mendengar secara keseluruhan. Bukan pada referensi, tetapi ingin menggali lebih jauh. Sejauh mana keinginan masyarakat terkait amandemen.
“Apa yang menjadi dasar yang perlu, yang urgen untuk diatur dalam UUD 45 itu. Sehingga kita perlu meng-amandemen ? Untuk itu Nasdem ingin mendengar suara rakyat,” papar Syarief Alkadrie. [Ira]

Tags: