Parpol Mulai Kerucutkan Cawali Surabaya

karikatur pilkadaSurabaya,Bhirawa
Suhu politik menjelang pemilihan calon Wali kota dan Wakil Wali kota (Cawali) Surabaya mulai memanas. Mulai bermunculan calon-calon baik tingkat lokal Surabaya maupun nama-nama nasional. Yang menarik, rata-rata Parpol mulai meninggalkan nama Tri Rismaharini, wali kota saat ini, di bursa pencalonan.
Sejumlah Parpol dengan kursi besar mulai mengerucutkan nama calon yang bakal dimajukan dalam Pilkada Desember mendatang. Partai Demokrat , menggulirkan dua nama lokal sebagai calon  Wali kota maupun Wakilnya. Nama M.Mahmud dan Ratih Retnowati disebut  DPD Demokrat Jatim dipastikan bakal diajukan dalam komunikasi dengan partai koalisi.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim, Hartoyo menegaskan kursi Partai Demokrat di DPRD Surabaya hanya enam kursi, sehingga harus melakukan koalisi dan saat ini sudah melakukan komunikasi ke partai lain.
“Ketua DPD Partai Demokrat Jatim sudah mengintruksikan kepada saya sebagai Plt Ketua DPC Demokrat Kota Surabaya untuk melakukan pendekatan ke sejumlah partai. Untuk koalisi, saat ini beberapa partai sudah menunjukan isyarat baik, tapi saya belum bisa menyampaikan partai apa saja itu, karena memang masih dalam proses,” ujar politisi yang juga Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini, Minggu (15/3).
Hartoyo menambahkan, selain mendekati sejumlah partai, Demokrat juga  sudah melakukan komunikasi dengan calon-calon yang kuat untuk diusung. Dari internal ada dua calon yang layak untuk diusung yaitu M Mahmud, Anggota DPRD Surabaya dan Ratih Retnowati, Wakil Ketua DPRD  surabaya.
“Mahmud dan Ratih adalah 2 kader terbaik partai demokrat di Surabaya. Tingkat elektabilitas dan popularitasnya tidak diragukan lagi, sehingga keduanya layak untuk dimunculkan dalam bursa Pilwali Surabaya,”lanjutnya.
Terpisah, Ratih Retnowati yang diklarifikasi lewat telepon genggamnya menyerahkan sepenuhnya pada keputusan partai. Mengingat sebagai kader pihaknya harus taat dan patuh pada kebijakan partai.
“Jujur saya sampai sekarang tidak ada ambisi untuk maju dalam Pilwali Surabaya. Namun kalau partai telah menugaskan saya, maka otomatis sebagai kader saya harus tunduk dan patuh pada kebijakan yang ada,”tegas perempuan yang juga dosen di salah satu PTS ini.
Sementara itu partai Gerindra dan PKB terpantau mengerucutkan pilihan pada nama musisi nasional asal Surabaya ,Ahmad Dhani. Namun kedua Parpol ini belum bertemu secara politis , meski mempunyai kandidat sama.
Ketua DPC Partai Gerindra Sutadi menyatakan partainya akan melakukan komunikasi dengan Ahmad Dhani untuk dicalonkan sebagai calon Walikota Periode 2015-2020. Meski demikian Sutadi memastikan partainya bakal berkoalisi pada Pilkada tahun ini, mengingat hanya memiliki lima kursi di DPRD.
Sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menduet musisi Ahmad Dhani dan anggota DPR-RI Arzeti Bilbina menjadi pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota 2015.
Anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya, Mazlan Mansur, mengatakan, wacana untuk menduetkan pasangan Ahmad dhani dan Arzeti tersebut akan dikomunikasikan ke DPW PKB Jatim dan DPP PKB.
“Nanti kita komunikasikan ke DPW PKB (Jatim) dan DPP (PKB), yang jelas duet ini sangat cocok dan akan mampu mengalahkan sosok Walikota Tri Rismaharini” kata Mazlan Mansur Jumat (13/3).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya ini mengakui, saat ini di internal PKB, elektabilitas Arzety yang saat ini menjadi anggota legislative di Senayan, paling tinggi di antara sejumlah bakal calon lainnya.
Dengan menyandingkan Arzeti dan Ahmad Dhani diharapkan, dukungan masyarakat akan semakin besar. ‘Kalau dua (orang) ini dipasngkan saya yakin berpotensi mendapat  dukungan masyarakat luas,” ujar Mazlan.
Namun Mazlan mengakui pada Pilkada tahun ini partainya harus berkolaisi dengan partai lain.
” Dengan jumlah kursi yang kita miliki kita harus berkoalisi, baik dengan PDI Perjuangan maupun dengan Partai Gerindra yang juga dikabarkan sedang melakukan komunikasi dengan Ahmad Dhani, karena kedekatan sama Prabowo,” tegasnya.
Sementara itu anggota Fraksi PKB lainnya Masduki Toha mengatakan mendukung adanya wacanan untuk menduetkan Ahmad Dhani dan Arzeti sebagai calon Walikota Surabaya periode mendatang.
” Secara hektoris komunikasi PKB dan Ahmad Dhani sangat bagus apalagi Ahmad Dhani akar rumputnya berawal dari PKB,” pungkasnya.
Terus bergerilya
Sementara itu bakal calon Wali kota Surabaya, Dhimam Abror, terus bergerilya mendekati berbagai kelompok masyarakat. Kali ini Abror menemui Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional (AP2T) dan Serikat Pedagang Kaki Lima (Spekal). Pertemuan dengan perwakilan asosiasi pedagang dan serikat PKL dilakukan terpisah pada Sabtu (14/3).
Dalam pertemuan dengan para pedagang, Abror berdiskusi mengenai pelbagai persoalan seputar pengelolaan pasar tradisional dan PKL serta kemungkinan-kemungkinan solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. “Saya lihat ada problem miskomunikasi yang menyebabkan muncul berbagai persoalan,” kata Abror, Minggu (15/3).
Asosiasi pedagang tradisional diwakili H. Bushiri dan H. Husein. Dalam dialog terungkap kurangnya komunikasi antara pengelola pasar dengan para pedagang. “Kami ingin diperlakukan sebagai mitra yang baik, diberi pengarahan dan perhatian” harap Bushiri.
Husein menimpali, dalam kasus pedagang tradisional Wonokromo terasa adanya ketidaksamaan visi antara pedagang dengan PD Pasar sebagai pengelola.  Bushiri dan Husein berharap, visi itu bisa disatukan, yaitu, bagaimana menjadikan pasar tradisional itu ramai dikunjungi pelanggan.
“Kalau sudah ramai pengunjung, kami tidak keberatan terhadap kenaikan sewa stan maupun kebijakan-kebijakan lainnya.”paparnya.
Bushiri menambahkan, beberapa kebijakan yang dibuat PD Pasar sering tidak sejalan dengan aspirasi pedagang, misalnya soal perpanjangan sewa stan. ”Bahkan soal tarif parkir pun menjadi masalah antara pedagang dan pengelola pasar,” tambah pengusaha konveksi ini.
Menanggapi hal ini Abror mengatakan bahwa ia akan menggali masukan sebanyak mungkin dari berbagai kalangan, termasuk dari para pengelola pasar tradisioanal. ”Kebetulan saya kenal baik dengan Pak Boy (Karyanto Wibowo, Red) dan Pak Ganis, saya akan minta masukan dari mereka,” kata Abror.    Wibowo dan Ganis adalah mantan direktur utama PD Pasar Surya.
Yang paling penting, tambah Abror, harus dibangun komunikasi antara pedagang dengan PD Pasar Surya. [cty .gat]

Tags: