Surabaya,Bhirawa
Partai politik di Surabaya agaknya masih saling menunggu untuk memunculkan pasangan calon Wali kota Surabaya. Sejumlah partai menyebut bakal mengumumkan pencalonan paling lambat bulan Juni mendatang.
Dari PDIP, menyebutkan partai tersebut di kota ini bakal menetapkan pasangan kandidat Cawali-Cawawali pada 1 Juni nanti. “Jika tak ada perubahan, di tanggal itu, surat keputusan pasangan yang akan kami usung, sudah resmi,” kata ketua Fraksi PDIP Sukadar, Sabtu (25/4).
Hanya saja, Sukadar belum membeber siapa kandidat yang bakal diusung partai banteng itu. Dia Cuma menyebut, saat ini, ada dua rencana yang sedang disiapkan PDIP terkait Pilwali nanti.
Opsi pertama adalah, kandidat yang diusung PDIP nanti butuh kampanye model gerak cepat. “Sedangkan, opsi kedua adalah mengusung kandidat, namun model kampanyenya seperti jalan sehat,” katanya.
Dua opsi ini tergantung siapa paket kandidat yang akan diusung oleh PDIP dalam Pilwali mendatang. “Kami tetap menunggu instruksi dari DPP,” katanya.
Di lain pihak, Sekretaris DPC Partai Demokrat, Junaidi, mengaku proses penetapan calon sedang berlangsung di tingkat DPD. Namun tentang kapan Demokrat bakal mengumumkan calon yang bakal diusung, Junaidi mengaku belum bisa memastikan.
“Kemungkinan besar pengumuman calon dari Demokrat usai gelar Kongres ke IV yang kebetulan di Surabaya. Jadi kalau Kongres nya Mei berarti kemungkinan besar bulan Juni baru kami mengumumkan,’ terang Junaidi yang juga anggota Komisi D DPRD Surabaya ini.
Sementara dari partai Golkar ,usai perombakan struktur kepengurusan DPD II , mulai memanasi mesin politiknya jelang perhelatan Pilwali.
Jum’at(24/4) kemarin, manuver awal sudah dilakukan partai beringin itu, yakni dengan membentuk tim penjaringan bacawali-bacawawali. Tim ini yang nantinya bakal menjaring bakal kandidat yang potensial untuk bisa diusung Golkar.
Tak hanya itu, tim ini juga memulai komunikasi dengan parpol lain untuk membentuk koalisi. Penyusunan tim penjaringan Bacawali-bacawawali itu ditetapkan dalam rapat pleno pengurus harian baru DPD II PG yang dipimpin Plt ketuanya, M Alyas.
Sebelumnya, internal PG baru saja mengalami suksesi pasca pergantian kursi ketua dari Adies Kadir ke Alyas. “Tim ini memiliki dua tugas penting,” kata Alyas.
Dia menjelaskan, untuk tahap awal, tim penjaringan ini bakal menggelar roadshow komunikasi politiki dengan sejumlah figur potensial yang masuk dalam pantauan PG Surabaya.
Lantas, siapa kandidat yang masuk dalam radar itu? Meski belum menyebut nama, Alyas membeber ada sejumlah sosok yang jadi incaran PG. Salah satu yang diincar Golkar adalah sosok dari kalangan akademisi dan perwakilan Nahdlatul Ulama (NU).
“Sebab, Surabaya adalah pusat dunia pendidikan. Di sini banyak akademisi yang memiliki leadership. Selain itu, kota ini juga menjadi salah satu basis Nahdliyin,” kata Alyas.
Selain itu, sosok lain yang dianggap potensial untuk maju Pilwali nanti adalah tokoh dari kalangan pengusaha maupun pengusaha muda. “Kota ini memiliki banyak pengusaha maupun pengusaha muda yang berpotensi menjadi pemimpin Surabaya,” ujar Alyas.
Selain itu, tim penjaringan bentukan PG Surabaya bakal melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol terkait koalisi. DAlam Pilwali nanti, PG memang mau tak mau harus berkoalisi. [gat]