Partai Gerindra Tolak Buka Pendaftaran Pilgub Jawa Timur

foto ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Ketika PDIP dan Partai Demokrat (PD) membuka pendaftaran cagub dan cawagub menjelang Pilgub Jatim 2018 mendatang, tidak demikian dengan Partai Gerindra Jatim. Partai besutan Prabowo Subianto ini memilih tidak membuka pendaftaran dengan alasan ada kekhawatiran panggung yang disediakan digunakan oleh pendaftar untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas calon di masyarakat.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad menegaskan melihat pengalaman PDIP dan PD ternyata ada salah satu calon yang memanfaatkan dua partai ini seakan-akan sudah merekom dirinya. Padahal, dalam perjalanannya partai belum mengeluarkan rekomendasi dan masih melakukan survei.
“Hal-hal inilah yang kita antisipasi. Jangan sampai partai dirugikan karena calon mengklaim seakan-akan partai yang menerima pendaftaran sudah mengusung serta mendukung dia. Padahal partai masih melakukan beberapa proses di antaranya survei dan raker,”tandas pria yang juga Anggota Komisi C DPRD Jatim ini, Selasa (25/7).
Di sisi lain, mereka secara diam-diam sudah mengambil panggung partai yang sebenarnya diberikan kepada semua pendaftar. ”Jelas kita yang dirugikan. Masyarakat menganggap kita sudah mendukung dia. Sehingga partai tidak dapat bergerak bebas dan kemana-mana karena imej masyarakat sudah kepada yang bersangkutan,”tegas Sadad sembari tersenyum.
Seperti diketahui PDIP merupakan partai pertama yang membuka pendaftaran cagub/cawagub Jatim dengan mensyaratkan membayar mahar sebesar Rp 100 juta. Ada pun yang mendaftar adalah Saifullah Yusuf (Wagub Jatim), Ir Suhandoyo (Anggota DPRD Jatim dari FPDIP), Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) dan Budi Sulistyo (Bupati Ngawi). Sedang untuk Partai Demokrat menyusul dan pendaftarnya laris manis. Hingga detik ini sudah ada empat pendaftar, masing-masing Saifullah Yusuf, Nurwiyatno (Kepala Inspektorat Pemprov Jatim), Nurhayati Assegaf (Anggota Komisi I DPR RI) dan Kombes Pol Syafiin (Kepolisian). Disebut-sebut yang menyusul daftar adalah Khofifah Indar Parawansa (Mensos) dan Saiful Rahman (Kadindik Jatim) serta Fandi Utomo (Wakil Ketua Komisi II DPR RI).
Namun hingga kini belum ada keputusan, karena masing-masing partai masih melakukan survei dan pemaparan visi dan misi oleh masing-masing calon sebelum diserahkan ke DPP untuk mendapatkan persetujuan. [cty]

Tags: