Partisipasi Politik Perempuan Masih Rendah

Rapat pleno BKOW Provinsi Jatim.

Surabaya, Bhirawa
Meski jumlah pemilih perempuan di Jatim lebih tinggi dibanding laki-laki, tapi ternyata partisipasi perempuan dalam politik masih rendah. Hal itu disebabkan karena faktor masih rendahnya tingkat pendidikan dan rendahnya pemahaman terhadap hak dan kewajiban politik.
Untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik itu, tokoh perempuan Jatim Dra Hj Fatma Saifullah Yusuf menyatakan, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) sebagai organisasi perempuan menjadi organisasi yang strategis untuk menggugah partisipasi anggota dan masyarakat, untuk ikut serta dalam menyukseskan proses politik khususnya dalam Pilkada serentak 2018.
“Sebenarnya banyak faktor kenapa perempuan rendah dalam partisipasi politik. Diantaranya adalah inferioritas perempuan terhadap laki-laki, budaya patriarki yang masih kental di masyarakat, dan kemandirian ekonomi,” ujar Fatma, saat menghadiri seminar yang digelar BKOW Jatim bertema ‘Peran Organisasi Wanita dalam Menyukseskan Pemilukada Serentak Tahun 2018, di Surabaya, Rabu (4/4).
Meskipun telah diatur dalam undang-udang tentang kebebasan berpolitik, lanjut Fatma, nyatanya berbagai faktor tersebut telah menyebabkan kesadaran perempuan untuk ikut serta dalam memilih seorang kandidat kepala daerah masih tergolong rendah.
Tak hanya partisipasi politik, jelas Fatma, ketertarikan perempuan terhadap isu-isu politik maupun keikutsertaan aktif dalam proses pilkada juga sangat rendah. Seperti bergabung dengan panitia pemilih, mengikuti berbagai kegiatan diskusi terkait pilkada maupun perempuan yang tergabung menjadi tim sukses atau relawan. Berbagai permasalahan tersebut merupakan pekerjaan rumah tersendiri, khususnya bagi organisasi perempuan dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik.
Fatma mengatakan, memasuki tahun 2018 sebagai tahun politik, khusus di Jatim pada Juni nanti akan menyelenggarakan pilkada serentak yakni Pilgub serta pilkada di 18 kabupaten/kota. “Pemilu merupakan sarana kedaulatan rakyat secara bebas, langsung dan adil. Pemilu sebagai kebutuhan mutlak demokrasi sebagai legitimasi pemerintah yang didukung oleh rakyat,” katanya.
“Saya sangat berharap dengan adanya seminar ini, BKOW Provinsi Jatim akan mampu memberikan pemahaman kepada anggotanya, tentang demokrasi dan pentingnya partisipasi perempuan dalam menyukseskan Pilkada,” harap Fatma dalam seminar yang dihadiri Kepala Bakesbangpol Jatim Drs EC Jonathan Judianto MMT, komisioner KPU Jatim Dewita Hayu Shinta SP MSi, Ketua GOW Kota Surabaya Iis Hendro Gunawan, pengurus maupun anggota pleno dari 46 organisasi wanita yang tergabung dalam BKOW Provinsi Jatim.
Jumlah pemilih perempuan di Jatim, jelasnya, sekitar 50,54 persen. Sementara jumlah pemilih laki-laki mencapai 15.206.693 pemilih atau setara 49,46 persen atau ada selisih kurang lebih 300.000 pemilih. “Bahwa potensi yang tinggi tersebut harus diimbangi dengan partisipasi politik kaum perempuan,” katanya. [iib]

Tags: