Pasang Target Serap Beras Petani 110 ribu Ton

Norman Susilo

Norman Susilo

Kab Mojokerto, Bhirawa
Perusahaan Umum (Perum) Bulog Sub Divisi Regional II Wilayah Surabaya Selatan mentargetkan mampu menyerap beras yang berasal dari beras petani tahun 2016 sebesar 110 ribu ton. Target itu naik sebesar 20 ribu ton dibandingkan target tahun lalu.
”Dari realisasi tahun lalu yang mencapai level 104 ribu ton, maka tahun ini kami optimis bisa memenuhi target sebesar 110 ribu ton,” ujar Norman Susilo, Kepala Bulog Sub Divre II Wilayah Surabaya Selatan di Mojokerto, Rabu (20/1) kemarin.
Pejabat bulog yang belum sepekan berdinas di Mojokerto ini mengatakan tahun 2015 lalu Bulog mematok target serapan dari jalur subsidi (Publik service obligation/ PSO) sebesar 90 ribu ton. Target itu lantas terealisasi sebesar 104 ribu ton. Serapan itu didapat dari tiga wilayah yang dibawahinya, yakni Kota Mojokerto, Kab Mojokerto dan Kab Jombang.
Serapan terbesar dari Kab Jombang sebesar 50 ribu ton per tahun, sedangkan wilayah Mojokerto sebesar 40 ribu ton per tahun,” jelas pria kelahiran Bandung ini.
Disinggung terkait stok beras, Norman mengaku stok Bulog masih aman sampai 10 bulan kedepan. Namun karena Sub Divre Surabaya Selatan diperintah untuk memasok beras bagi kebutuhan regional maupun nasional, maka stok bakal dikurangi menjadi empat bulan.
”Ini sesuai instruksi Bulog Jatim, kami hanya menyimpan stok untuk empat bulan saja. Sedangkan sisanya yang  enam bulan akan disebar ke wilayah lain di luar Mojokerto dan Jombang. Semisal yang regional kita distribusikan ke wilayah Madura dan Kediri, dan yang nasional akan kita distribusikan ke wilayah Papua, NTT, Banjarmasin, Medan dan Jakarta,” tukasnya.
Norman mengklaim kemampuan penyerapan beras lokal diwilayhnya menempati urutan pertama se Jatim, dan peringkat ketiga dari 26 Divre yang tersebar di Indonesia. Selain itu, guna menjaga kestabilan harga beras di tingkat produsen, Bulog Sub Divre II Surabaya Selatan siap melakukan operasi pasar jika Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat memberikan instruksi. ”Intinya jika dibutuhkan, kami siap melakukan operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga beras. Maksimal harga beras dijual senilai Rp8 ribu,” tukasnya.
Norman juga menambahkan, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) tahun ini masih sama dengan tahun 2015 lalu. Yakni GKP (Gabah Kering Panen) tingkat petani senilai Rp3.700, GKP tingkat penggilingan sebesar Rp4.600 per kg, GKG di gudang Bulog sebesar Rp4.650 per kg dan Beras di Gudang Bulog senilai Rp7.300 per kg. ”HPP nya masih sama seperti tahun 2015 lalu, ini sesuai Inpres nomor D tahun 2015 tentang HPP Bulog,” pungkasnya. [kar]

Tags: