Jakarta, Bhirawa.
Saat ini, dunia memasuki cara hidup yang berbeda, atau New Normal. Era Baru ini memaksa manusia mengubah pola hidup. Termasuk memaksa masyarakat, untuk mem Percepat dan memaksimalkan penggunaan teknologi. Salah satunya adalah teknologi digital.
‘Karena itu, Presiden Joko Widodo menggarap 5 langkah percepatan transformasi digital. Pertama, dengan melakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan internet. Kedua, menetapkan Road Map transformasi digital di sektor ekonomi strategis dan kerakyatan. Ketiga, mempercepat integrasi dan kerakyatan. Ketiga, mempercepat integrasi data nasional. Keempat, menyiapkan kebutuhan SDM talenta digital. Kelima, penyusunan regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan secepatnya,” tutur Ketua DPD RI La Nyalla Matalitti dalam pembukaan Pasar Benteng Pancasila di Mojokerta- Jawa Timur, Kamis (22/10).
Kedatangan Ketua DPD RI ke Mojokerto disertai Ketua Komite I DPD Fachrul Razi, Waka Komite II DPD Bustami Zainudin serta owner aplikasi digital Meeber, Tritan Saputra. Untuk meninjau Pasar Benteng Pancasila-Mojokerta. Kedatangan para Senator itu, disambut Walikota Mojokerto Ita Puspitasari.
La Nyalla lebih jauh menandaskan, dalam APBN 2021, pemerintah meng-angarkan Rp414 triliun untuk pembangunan infrastruktur digital. Salah satunya, untuk mendorong efisiensi logistik dan konektivitas. Termasuk didalam anggaran tersebut, dialokasikan sebesar Rp30,5 triliun, untuk perluasan jangkauan akses internet di seluruh Indonesia.
Maka tidak salah, bila lembaga riset dunia McKinsey and Compagny, mencatatkan Indonesia sebagai negara terdekat yang melakukan adopsi digital. Jika dibanding dengan Brazil, dan China. Selain pertumbuhan digitalisasi terdekat, cara masyarakat Indonesia meng-konsumsi kontek digital, juga mengalami perubahan. Salah satu bukti nyata adalah penggunaan aplikasi digital di Pasar Benteng Pancasila ini.
“Semoga, kehadiran teknologi dan digitalisasi ini, dapat kita manfaatkan sebaik mungkin. Hingga dapat melahirkan inovasi- inovasi terbaru dan meningkatkan perekonomian rakyat. Sehingga kita mendapat jalan keluar dari perubahan global yang tak terbentang ini. Selamat kepada masyarakat Mojokerto, atas dibukanya secara resmi Pasar Benteng Pancasila, hari ini,” cetus La Nyalla.
Pasar Benteng Pancasila di kota Mojokerto, adalah pasar yang menerapkan sistem pembayaran non tunai. Pasar ini dibangun pasca kebakaran besar yang terjadi pada tahun 2017 lalu. Bekerjasama dengan PT Meeber Indonesia, pasar ini menjadi satu-satunya pasar dengan sistem pembayaran cashless.
Wali Kota Mojokerto Ita Puspitasari dalam sambutannya, menyebutkan; Pasar Benteng Pancasila ini adalah salah satu prioritas program pemerintah kota Mojokerto. Dan menjadi salah satu misi rencana pembangunan kota Mojokerto. Yakni mewujudkan ekonomi daerah mandiri, berdaya saing dan berkeadilan. Berbasis kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur.
“Pada 2020, ada 2 pasar yang dikerjakan oleh Pemkot Mojokerto dari dana APBN maupun sharing dengan APBD kota Mojokerto. Salah satunya adalah pasar Gentas dan satu lagi masih dalam proses pengerjaan. Kami targetkan selesai pada akhir tahun 2020 ini dan bisa digunakan pada 2021, nanti,” papar Ita.
Dikatakan, pasar Benteng Pancasila ini, kedepan akan menjadi role model pasar rakyat yang ada di Mojokerto. dalam kaitan, memutus hubungan tatap muka antara penjual dan pembeli. Untuk pasar basah, digunakan aplikasi Mlijo online. Masyarakat yang akan belanja, cukup W.A dan barang yang dibeli akan diantar secara langsung sesuai dengan alamat yang diminta, dengan pembayaran cashless. [ira]