Pasar Desa Soeirek LamonganTerbaik Jatim

Bupati Fadeli bersama Camat Ngimbang Anang Taufik dan Ketua TPPKK Makhdumah usai menerima apresiasi sebagai pengeloa pasar desa terbaik di Tuban. [suprayitno/bhirawa]

Bupati Fadeli bersama Camat Ngimbang Anang Taufik dan Ketua TPPKK Makhdumah usai menerima apresiasi sebagai pengeloa pasar desa terbaik di Tuban. [suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Pasar Desa Soeirek Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang memiliki usaha yang menggurita. Bahkan pasar desa di ujung perbatasan Lamongan wilayah selatan ini mampu melebarkan usahanya dengan mendirikan kompleks rumah toko di depan RSUD Ngimbang.
Dalam Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIII dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke 44 Tahun 2016 di Kabupaten Tuban, Rabu (11/5), Pasar Desa Soeirek Desa Sendangrejo ini diganjar penghargaan sebagai yang terbaik dalam Lomba Pengelolaan Pasar Desa Se Jawa Timur.
Bupati Fadeli usai menerima penghargaan itu dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo berpesan agar pengelolaan dan pengembangan pasar tidak boleh berhenti, meski sudah menjadi yang terbaik. “Prestasi Pasar Desa Soeirek Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang ini tentu menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Lamongan. Apalagi di kategori pengelolaan pasar desa, baru kali ini Lamongan bisa menjadi yang terbaik,” ujar Fadeli.
Fadeli menyebut pengelolaan pasar desa tersebut sudah cukup profesional. Sehingga setiap ada bantuan pembangunan yang diterima, tidak hanya sukses dimanfaatkan, namun sukses dikelola hingga terus berkembang. “Pasar desa ini pernah mendapat bantuan pembangunan sebesar Rp 150 juta di tahun 2014. Bantuan ini rupanya sukses dikelola hingga berkembang semakin besar,” imbuh dia.
Disampaikan terpisah oleh Camat Ngimbang Anang Taufik melalui Kabag Humas dan Infokom Sugeng Widodo, pasar desa ini juga terkenal dengan kebersihannya. Karena pengelolanya mau mengusahakan pengelolaan sampah dengan sejumlah fasilitas penunjang, seperti kendaraan bermotor pengangkut sampah maupun menyediakan tempat pembuangan sampah sementara yang memadai.
Setiap tahun, sambung dia, pasar desa ini mampu menghasilkan pendapatan setidaknya Rp 18,5 juta yang dikelola untuk pengembangan pasar. Sehingga saat ini memiliki toko dan rumah toko sebanyak 58 unit. Jumlah unit usaha itu, belum termasuk 217 unit kios yang semuanya termanfaatkan untuk kegiatan jual beli. [yit]

Tags: