Pasar Hewan Ditutup, Pedagang Pilih Berjualan di Pinggir Jalan

Para pedagang asal Probolinggo saat berdagang hewan sapi di pinggir jalan, tepatnya di depan pasar hewan Grati, Sabtu (21/5). Alasanya mereka tetap berjualan dikarenakan tidak mengetahui penutupan pasar sementara.

Pasuruan, Bhirawa
Pasar Hewan Grati, Kabupaten Pasuruan ditutup untuk antisipasi merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan. Imbasnya adalah, sejumlah pedagang hewan berjualan di pinggir jalan antar desa di Grati, Kabupaten Pasuruan.

Camat Grati, Nanang Mujilaksono menyampaikan alasan pedagang sapi maupun kambing terpaksa berjualan di pinggir jalan, tepatnya di depan pasar hewan Grati, dikarenakan mereka tidak mengetahui penutupan pasar sementara. Para pedagang ini, sebagian besar dari luar daerah.

“Para pedagang hewan yang berjualan di depan pasar Grati, karena belum tahu adanya adanya penutupan pasar hewan. Sebagian besar mereka pedagang dari Probolinggo,” ujar Nanang Mujilaksono, Sabtu (21/5).

Menurutnya, usai diberikan informasi, para pedagang seketika langsung berkemas pulang. “Usai diberi informasi, bahwa ada penutupan pasar, mereka langsung bubar mendadak,” kata Nanang Mujilaksono.

Sekadar diketahui, seluruh pasar hewan di Kabupaten Pasuruan ditutup sementara usai 79 sapi di Prigen terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penutupan 9 pasar hewan itu dilakukan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Dinas Peternakan mengawasi agar tidak ada aktivitas di pasar hewan maupun di luar pasar. Dinas akan terus mengevaluasi kondisi dan situasi penyebaran PMK di seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan.

Pasar hewan di Grati, beroperasi setiap Sabtu dan Rabu. Selain warga Pasuruan, banyak pedagang hewan asal Probolinggo yang berjualan di pasar tersebut.

“Memang tadi sempat sangat ramai. Itu karena banyak yang tidak tahu ada penutupan. Lalu, mendadak mereka berkemas pulang,” kata warga Grati, Solehudin. [hil.bb]

Tags: