Pasar Minggu Dewi Harmony Probolinggo Kembangkan Wisata Edukatif Rekreatif

Ratusan anak TK di 40 lembaga ikuit loma mewarnai di pantai Bohay.

Probolinggo, Bhirawa
Dewi Harmony Pantai Bohay, desa Bhinor kecamatan Paiton terus mempromosikan dirinya sebagai destinasi wisata edukasi masyarakat. Setiap minggunya, ada saja kegiatan edukasi yang digelar di pantai wisata yang kian hari makin mempesona ini. Kali ini, panitia pelaksana Dewi Harmony menggelar lomba mewarnai tingkat TK dan Paud se – kecamatan Paiton. Tercatat 40 Lembaga Pendidikan TK/Paud bersama ratusan anak didiknya mengikuti event tersebut.
Masing-masing peserta dikenakan biaya lima belas ribu rupiah untuk media mewarnai berupa kain kanvas dan celengan gerabah, piagam, hadiah serta konsumsi. Seperti pepatah mengatakan “sekali dayung dua pulau terlampaui”, seperti itulah yang ingin dicapai pemerintah desa Bhinor selaku pengelola utama pasar minggu Dewi Harmony.
Selain berkeinginan meningkatkan grafik ekonomi warga setempat, mereka juga ingin memberikan wadah bagi masyarakat dan anak sekolah dalam berkreatifitas di luar sekolah dan rumah. Hal ini diungkapkan Cahyo Lukito, Ketua Pelaksana Pasar Minggu Dewi Harmony, Minggu 10/3.
Melalui media ini ia mengemukakan, pihaknya juga turut prihatin dengan kurangnya wahana dan sarana rekreatif edukatif di luar lingkungan sekolah/rumah bagi anak-anak sekolah pada era digital saat ini.
“Oleh karenanya Dewi Harmony kami harapkan bisa menjadi destinasi wisata edukasi bagi anak-anak sekolah dan masyarakat lebih luas. Wisata dan rekreasinya dapat, sekaligus edukasi nya juga dapat,” ucapnya.
Lalu bagaimana agar setiap minggu selalu lahir konsep kreatif? Lukito mengaku tidak pernah kekurangan ide. Dari sekian banyak event yang sudah terlaksana pihaknya selalu di support oleh insan – insan pelaku pendidikan serta komunitas – komunitas seni di Kabupaten Probolinggo.
“Dengan konsep rekreatif edukatif ini, InsyaAllah kedepan kami akan selalu berusaha untuk mengadakan giat yang lebih fresh dan kekinian serta lebih diminati lagi oleh masyarakat dan anak – anak sekolah, tunggu saja event selanjutnya,” tandasnya.
Hostifawati, Kepala Desa Bhinor sekaligus Koordinator Dewi Harmony mengutarakan, pesatnya pertumbuhan wisata desa yang baru dibangunnya selama empat bulan ini menuntutnya untuk melakukan hal lebih. Selain menghijaukan bibir pantai dengan cemara udang, pihaknya juga tengah melakukan beberapa hal agar dapat menunjang keberadaan Pasar Minggu Dewi Harmony.
“Mohon doa restunya kami juga berkeinginan untuk membangun wahana outbound di sini. Alhamdulillah sudah didukung oleh beberapa pihak, tinggal melakukan persiapan – persiapan yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Untuk langkah selanjutnya pihaknya sudah berkomitmen untuk selalu mengadakan event edukasi setiap minggu, tidak hanya untuk anak sekolah tetapi juga untuk kalangan umum dan kelompok-kelompok masyarakat. Seperti yang diadakan pada hari ini Minggu 10/3, tim Probolinggo Berkarya bersinergi bersama PKK.
“Pokoknya setiap hari Minggu kita ada kegiatan kreatif, disamping itu hari ini Minggu 10/3 dilaksanakan lomba melukis jilbab bagi ibu – ibu,” tandasnya.
Untuk memenuhi kenaikan target PAD di bidang pariwisata kalai ini dari Pantai Bentar, yang merupakan wisata pantai pertama yang edukasi dengan berbagai kegiatan khususnya kegiatan bagi siwa TK, SD, SMP maupun SMA bahkan Mahasiswa terus menggeliat berbenah diri. Namun sejak akhir tahun lalu, Pemkab Probolinggo menaikkan retribusi tiket masuk wisata pantai Bentar. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Budaya (Dispora Parbud) Kabupaten pun menegaskan, kenaikan retribusi itu tidak mengurangi jumlah kunjungan. Hal ini diungkapkan Kasi Destinasi Wisata Dispora Parbud Kabupaten Probolinggo Musa secara terpisah Minggu 10/3.
Dengan begitu, Dispora Parbud optimistis tahun ini PAD dari pantai Bentar akan naik. Mengingat, retribusi tiket masuk naik dan jumlah kunjungan tetap ramai. Jumlah kunjungan wisata pantai Bentar di hari biasa sekitar 100 – 200 pengunjung. Sementara saat hari libur atau weekend, bisa mencapai 400 – 500 pengunjung. Jumlah itu hampir sama dengan sebelum ada kenaikan tiket retribusi masuk.
“Jadi, kenaikan harga retribusi masuk tidak membuat jumlah kunjungan menurun. Setelah tiket naik menjadi Rp 7.500 dari Rp 5.000, jumlah pengunjung tiap hari stabil. Sekitar 100 sampai 200 pengunjung. Sedangkan hari libur sekitar 400 sampai 500 pengunjung,” terangnya.
Target PAD dari Pantai Bentar sendiri dikatakan Musa, pada APBD 2018, ditetapkan Rp 575 juta. Sedangkan pada APBD 2019, ditetapkan Rp 800 juta. Dengan pengunjung yang tetap ramai dan naiknya retribusi tiket masuk, pihaknya optimistis bisa mencapai target PAD. “Kondisi sekarang jumlah pengunjung tetap ramai, retribusi tiket masuk dinaikkan. Dengan begitu, PAD akan naik, kini sudah banyak obyek wisata alam yang ada menuju wisata edukasi dan itu banyak di kelola pihak desa,” tambahnya.(Wap)

Tags: