Pasar Oro-oro Dowo, Pasar Tradisional Bernuansa Modern

Pasar Oro-oro Dowo malang.

Pasar Oro-oro Dowo malang.

Kota Malang, Bhirawa
Wali Kota Malang Muhammad Anton,  meresmikan pemakaian Pasar  Oro – Oro Dowo, akhir pekan kemarin. Pasar tersebut  merupakan Pasar Tradisional bernuansa modern, dan satu-satunya pasar di Kota Malang  yang seteril dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Pembangunan dan revitalisasi Pasar Oro – Oro Dowo, menelan dana sebesar Rp7 miliar, yang diperoleh dari  Kementrian Perdagangan dan Perindustrian.
“Pasar Oro-oro Dowo ini,  merupakan pasar yang bebas dari PKL, sekaligus menjadi pasar percontohan, yang dibangun dalam waktu singkat, hanya kurang dari lima bulan, dan dibangun tampa gejolak. Saya salut dan bangga atas proses pembangunan Pasar Tradisional, yang sekaligus bercitarasa Pasar Modern,”tutur Walikota Malang sesaat sebelum bertolak menuju Suci Makah, Sabtu (23/1) kemarin.
Wali Kota yang kerap disapa Abah Anton ini, lebih  lanjut, mengutarakan, pihaknya bertekat seluruh pasar tradisional di Kota Malang,  bisa dibangun seperti Pasar Oro-oro Dowo. Selain menjadi bersih dilengakapi dengan ruang mengyusui, ada semacam  troly, seperti layaknya pelayanan pasar modern. Sehingga semua pedagan yang datang langsung mengambil troly dan membawa belanjaannya dengan troly.
“Kami ingin Oro-oro Dowo menjadi pilot project, model belanja pasar tradisional yang modern. Ada troly yang dipersiapkan untuk masyarakat yang berbelanja, agar mereka merasa nyaman. Suasana yang nyaman bersih dan indah ada di pasar ini,”imbuhnya.  Patut diketahui Pasar Oro – Oro Dowo  luasnya mencapi  1.400 meter persegi memiliki  180 pedagang.
Semuanya merupakan pedagang tetap, dan tidak ada PKL. Kalaupun ada PKL mereka diharusnya menyewa pada bedag pedagang. Sehingga begitu masuk pasar Oro-oro Dowo, nuansanya sangat berbeda, lantainya yang bersih tidak satupun pedagang berjualan di jalan akses masuk, ini yang membuat berbelaja di Pasar Oro-oro Dowo semakin nyaman.
“Saya yakin setelah nanti Taman Malabar selesai di bangun,  pasar ini pasti akan lebih ramai dikunjungi masyarakat. Sebab selain nuansa belanja yang nyaman, sambil belanja masyarakat bisa menikmati nuansa taman Hutan Malabar yang indah,”terang Abah Anton.
Peresmian Pasar Oro-oro Dowo kemarin ini juga ditandai dengan penganugerahan piagam penghargaan kepada beberapa kepala pasar dan juga petugas pengamanan penertiban pasar sebagai bentuk apresiasi Pemkot Malang terkait raihan piala Adipura bagi Kota Malang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pasar Kota Malang,  Wahyu Setianto, menambahkan,  bahwa pada tahun 2016 ini, selain meresmikan  Pasar Oro-oro Dowo pihaknya juga akan membangun Pasar Bareng. Pasar tersebut akan dibangun empat lantai dan  diproyeksikan sebagai pasar pusat oleh – oleh di Kota Malang. Disamping itu juga akan ada  pembenahan  pasar – pasar tradisional lainnya.
“Pasar  Bareng nantinya akan dijadikan pusat oleh oleh dan pusat kerajinan UMKM. Dengan begitu  diharpkan tidak ada lagi PKL yang bertebaran di jalanan Kota Malang,”tukasnya. [mut]

Tags: