Pasar Wisata Pertama di Batu Diresmikan

Wakil Walikota Batu Punjul Santoso saat melakukan pengguntingan pita simbol peresmian Pasar Wisata Mojorejo, Minggu (31/8).

Wakil Walikota Batu Punjul Santoso saat melakukan pengguntingan pita simbol peresmian Pasar Wisata Mojorejo, Minggu (31/8).

Batu, Bhirawa
Setelah sempat mengalami beberapa kali penundaan, akhirnya Pasar Mojorejo sudah bisa digunakan dan diresmikan Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Minggu (31/8). Pasar yang dibangun di tanah Kas Desa Mojorejo ini, merupakan pasar wisata pertama yang ada di Kota Batu.
Punjul Santoso mengatakan, pembangunan pasar wisata di Mojorejo adalah pembangunan awal. Maksudnya, pemkot  masih akan membangun beberapa pasar wisata lagi di beberapa titik di Kota Batu. “Jika pembangunan Pasar Wisata Mojorejo ini sukses, maka ada kemungkinan kita akan membangun lagi pasar-pasar wisata di beberapa titik yang lain di Kota Batu,”ujar Punjul usai melakukan peresmian.
Pembangunan pasar wisata itu dibangun di atas tanah kas desa. Adapun dana pembangunannya menggunakan anggaran dari Dinas UKM Koperasi Perindustrian dan Perdagangan setempat. Untuk menyelesaikan pembangunan pasar ini dibutuhkan dana sebesar Rp 828 juta, termasuk anggaran PAK 2013.
Kepala Desa Mojorejo, Suwarno mengatakan, pembangunan pasar tersebut berada di atas lahan seluas 644 meter persegi dengan jumlah 14 kios. Kemudian di setiap kios akan diisi oleh pelaku UKM dan hasil pertanian warga Desa Mojorejo sendiri. “Dari kios yang ada akan diisi produk usaha UKM, dan hasil tanaman organik. Dan semua itu khusus diisi warga Mojorejo dengan menunjukkan KK dan KTP,”ujar Suwarno.
Untuk diketahui, Desa Mojorejo memiliki 31 industri rumah tangga. Mayoritas dari industri tersebut bergerak di sektor pengolahan makanan dan kerajinan. Banyaknya industri rumahan di desa ini, maka keberadaan pasar ini bisa dimanfaatkan untuk penitipan produk mereka. Dan untuk sementara, para UKM tersebut tidak dipungut biaya alias digratiskan untuk menjual produk mereka di pasar wisata itu.
Sejak awal, Pemkot Batu terus berupaya agar UKM milik warga pedesaan bisa lebih hidup dan dilirik oleh wisatan yang datang ke Kota Batu. Untuk itu pemkot akan mendirikan tempat peristirahatan wisatawan atau rest area dan membangun pasar wisata.
Dan Desa Mojorejo sudah lama dibidik oleh pemkot untuk pembangunan rest area  dan pasar wisata. Direncanakan pasar tradisional yang berada di Desa Mojorejo ini juga akan menampung produk oleh-oleh yang dihasilkan UKM di desa tersebut.
“Jadi selain berfungsi sebagai pasar tradisional yang menyediakan sembako, di Pasar Mojorejo ini juga akan diberi tempat untuk menjual oleh-oleh khas Batu,”tambah Suwarno.
Kondisi Pasar Mojorejo yang dibangun di atas tanah kas desa sangat menguntungkan. Karena masih ada petak tanah di lahan tersebut yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan rest area. Bahkan pemkot juga berencana untuk membangun pusat informasi wisata yang lokasinya juga berada satu kompleks dengan Pasar Mojosari ini.
“Jadi ketika para wisatawan datang dan mencari informasi wisata, mereka sekalian juga bisa beristirahat di rest area dan membeli oleh-oleh khas Batu di Pasar Mojosari. Dengan demikian produk oleh-oleh yang dibuat UKM memiliki kesempatan lebih besar untuk dilirik dan dibeli wisatawan,”tambah Punjul Santoso. [nas]

Tags: