Pasca Banjir, Relawan Wash PMI Jember Lakukan Normalisasi Sumur Warga

Relawan PMI Jember saat melakukan normalisasi sumur yang terdampak banjir, kemarin.

Jember, Bhirawa
Pasca banjir, sedikitnya 51 sumur milik warga yang terdampak banjir di Kecamatan Semboro dilakukan normalisasi. Normalisasi ini dilakukan oleh 20 relawan tim wash PMI Jember yang diterjunkan di lokasi banjir, Rabu (17/11).

“Air sumur yang biasanya bersih, sekarang kotor dengan warna kuning dan bau. Jadi sementara tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari hari,” ujar Mahroji, Warga Dusun Rowotengu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro.

Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, warga harus mencari air bersih ke sumur lain yang bersih. Menurut Totok Mujiarto perangkat Desa Sidomulyo, sedikitnya ada 51 sumur milik warga desa Sidomulyo tak layak konsumsi akibat banjir luapan sungai 10 November 2021 lalu.

“Untuk desa kami di Sidomulyo ini ada sekitar 51 sumur yang terdampak banjir di mana airnya kotor. Air banjir masuk ke sumur karena posisi rumah penduduk rendah sehingga tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter,” ungkap Totok kemarin.

Dengan bantuan dari PMI Jember tersebut, warga sangat antusias turut membantu proses normalisasi dengan harapan sumur milik warga dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan sehari hari seperti minum, mandi dan mencuci pakaian.

“Airnya bau dan warnanya kuning sehingga tak layak dikonsumsi warga. Dengan normalisasi ini, air bisa kembali bersih karena kotoran yang ada di dalam bisa disedot semua,” tambah Totok Mujiarto.

Tidak hanya di desa sidomulyo saja, normalisasi air sumur oleh tim wash PMI Jember juga dilakukan di desa Pondok Joyo, desa Pondok Dalem dan desa Rejo Agung, kecamatan Semboro.

“Kita harap semua sumur milik warga yang kotor dan bau ini semuanya bisa normal kembali dan secepatnya bisa digunakan kembali. Selain dikuras, kita juga beri tawas agar air tidak keruh dan kembali jernih,” kata Rupianto, SP Kepala Unit Markas PMI Jember.

Dari data BPBD Kabupaten Jember, luapan air sungai akibat tingginya intensitas hujan pada Rabu 10 November kemarin sehingga sungai tak mampu menampung meningkatnya debet air yang akhirnya meluap dan menggenangi rumah warga. Tercatat 577 rumah warga terdampak, 1 rumah rusak dan 230 warga mengungsi. Jumlah tersebut tersebar di 6 desa yang ada di 3 kecamatan.(efi).

Tags: