Pasca Banjir Sampang, Polisi Tutup Jalan Berlubang

3-Polisi-sampang-Tutup-Jalan-Berlubang

Satlantas Polres Sampang menggelar operasi simpatik pasca banjir dengan menutup jalan berlubang yang membahayakan pengendara, Rabu (2/3). [nurkholis]

Sampang, Bhirawa
Pasca banjir di Kabupaten Sampang, kondisi jalan protokol di Kabupaten Sampang Kota banyak yang berlubang dan membahayakan pengguna jalan. Kondisi ini membuat puluhan anggota polisi satuan lalu lintas Polres Sampang melakukan operasi simpatik dengan menutup jalan berlubang yang membahayakan pengendara, Rabu (2/3).
Selain melakukan aksi sosial menutup lubang jalan protokol pasca banjir di Jl Samsul Arifin, satuan polisi lalu lintas juga memberikan bunga pada para pengendara yang melintas agar terus berhati-hati saat melintasi jalan berlubang usai tergenang banjir.
Kasatlantas Polres Sampang AKP Mala Darlius yang memimpin operasi simpatik pasca banjir  di Jl Samsul Arifin Sampang menjelaskan dengan operasi simpatik ini diharapkan para pengendara terus waspada dan berhati-hati saat melintasi jalan berlubang pasca
banjir di Kabupaten Sampang.
“Bahkan anggota Satlantas Polres Sampang secara suka rela juga membantu untuk membersihkan sisa-sisa jalan yang rusak agar tidak membahayakan para pengendara yang melintas. Pasca banjir besar yang terjadi puncaknya selama dua hari kemarin, ada beberapa ruas jalan protokol Sampang Kota mengalami rusak parah dan berlubang. Di antaranya Jl Samsul Arifin, Jl Makboel, Jl Wahid Hasyim, Jl Imam
Bonjol dan lain-lain,” jelas Kasatlantas Mala Darlius.
Lebih lanjut Kasatlantas mengatakan, operasi simpatik ini akan terus dilakukan hingga 21 Maret mendatang agar angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sampang terus minim.
Berdasarkan data di Polres Sampang, per Februari 2016 ini angka kecelakaan sudah turun hanya ada 5 kejadian dibanding Februari 2015 lalu yang mencapai 9 kejadian.
“Kami berharap pemerintah yang berwenang segera melakukan pembenahan infrastruktur jalan rusak dan berlubang akibat banjir di Kabupaten Sampang  agar situasi lalu lintas bisa kembali lancar,” katanya.
Sekadar diketahui, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sampang sejak Jumat (26/2) menyebabkan kabupaten tersebut dilanda banjir besar. Dari data BPBD diketahui banjir disebabkan karena meluapnya Sungai Kemuning karena tidak mampu menerima debit air di kawasan hulu di Sampang Utara dan limpahan banjir dari Kota Sampang. Dari BPBD Jatim pula tercatat ada 11.468 KK atau 34.225 jiwa terkena dampak langsung banjir. Jumlah tersebut tersebar di 13 kelurahan/desa di Sampang.
Sebanyak 13 kelurahan/desa yang terkena dampak langsung tersebut di antaranya Desa Tanggumong, Desa Kamoning, Desa Pangelen, Desa Paseyan, Desa Panggung, Desa Banyumas, Desa Gunung madah, Kelurahan Gunung Sekar, Kelurahan Rong Tengah, Kelurahan Polagan, Kelurahan Karang Dalem, Kelurahan Dalpinang.

Tanggul Sungai Kemuning
Sementara itu Komisi D DPRD Jatim  akan mengalokasikan dana untuk meninggikan tanggul Sungai Kemuning Kabupaten Sampang hingga 4 meter. Hal ini dilakukan agar genangan air banjir akibat curah hujan tinggi di Sungai Kemuning tidak terjadi lagi tahun depan.
Anggota Komisi D DPRD Jatim Abdul Halim menegaskan sebelum mengalokasikan dana untuk peninggian tanggul Sungai Kemuning,  pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PU  Pengairan Sampang untuk bersama-sama mencari solusi mengurangi banjir. Solusinya di antaranya  meninggikan tanggul hingga 4 meter, dan membuat sudetan – sudetan agar air tidak terfokus di Sungai Kemuning.
Dijelaskan Abdul Halim politisi asal Daerah Permilihan (Dapil) Madura  untuk mengetahui anggaran yang akan dipersiapkan, DPRD bersama Pemkab Sampang akan melakukan pengukuran panjang dan tinggi tanggul, serta debit air yang akan ditampung sungai tersebut.
“Karena diperkirakan memakan biaya besar, maka pengerjaan tanggul akan dilakukan dengan sistem sharing antara Pemprov Jatim, Pemkab Sampang dan pemerintah pusat,”ujar Halim yang juga Politisi  asal Fraksi Partai Gerindra Jatim, Rabu (2/3),
Menurut Halim problem yang akan muncul ketika dilakukan peninggian tanggul adalah padatnya penduduk Sampang, sehingga rumah warga akan tertutupi tanggul, seperti halnya Tanggul Babat Lamongan.
“Jika dilihat geografisnya, Sampang terdapat cekungan sehingga air laut pasang dan intensitas hujan tinggi, Sungai Kemuning tidak mampu menampung air banyak,”ujar Halim yang juga menjabat Ketua Fraksi Gerindra Jatim. [lis,cty]

Tags: