Pasca Banjir Trenggalek, Wagub Minta Segera Normalisasi Akses Ekonomi

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf didampingi Bupati dan Wabup Trenggalek saat meninjau salah satu lokasi longsor di Trenggalek.

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf didampingi Bupati dan Wabup Trenggalek saat meninjau salah satu lokasi longsor di Trenggalek.

Pemprov, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf meminta segera dilakukan normalisasi beberapa akses ekonomi dan sosial masyarakat Kabupaten Trenggalek setelah diterjang banjir dan longsor. Di antaranya perbaikan jembatan yang tergerus air, membersihkan jalan dari bebatuan tanah longsor dan membangun kembali fasilitas umum seperti sekolah, masjid, dan rumah warga.
“Akses sosial yang juga harus menjadi perhatian adalah dibangunnya beberapa sekolah yang rusak. Langkah cepat dilakukan oleh Pemkab Trenggalek dengan membuat sekolah darurat untuk menampung siswa agar tetap memperoleh pendidikan meskipun banjir baru menerjang sekolahnya,” kata Wagub Saifullah Yusuf, Minggu (21/8).
Menurut dia, pemkab bekerjasama dengan pihak terkait harus memetakan akses ekonomi dan sosial yang rusak. Kemudian dihimpun ketua RT atau kades lantas diserahkan ke bupati agar bisa disampaikan ke gubernur untuk memperoleh bantuan sesuai dengan kerusakan yang ada. “Tujuannya agar semua kegiatan ekonomi dan akses akses umum bisa kembali digunakan. Data kerugian harus segera dibuat agar masyarakat bisa memanfaatkan semua fasilitas seperti awalnya,” ungkapnya.
Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, menjelaskan BPBD langsung memberikan bantuan makanan dan minuman untuk suplai masyarakat yang terkena banjir di wilayahnya. Selain makanan dan minuman, sudah ada dokter dan perawat yang siap di Posko Kesehatan di setiap kecamatan guna membantu apabila dibutuhkan. Perlengkapan obat-obatan juga siap agar bisa digunakan.
Penyebab banjir, ungkapnya adalah volume air karena hujan yang cukup deras sehingga aliran air yang turun cukup banyak. Air tersebut berasal dari Ponorogo dan gunung di Kampak. Dengan volume seperti itu menyebabkan beberapa jembatan jebol, jalan rusak, rumah warga tergenangi air sampai 150 cm, dan terjadinya longsor.
“Longsor yang cukup parah adalah di salah satu jalan yang menuju ke wilayah Munjungan. Jalan tersebut merupakan jalan satu-satunya yang bisa diakses warga. Oleh sebab itu, sejak 15 Agustus 2016 sudah dikerahkan petugas terkait untuk membersihkan jalan dari tanah longsor agar bisa dilewati warga,” ucapnya.
Gus Ipul mengaku, telah melihat langsung wilayah yang terdampak banjir dan longsor. Dia memuji Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Trenggalek Emil Dardak dan M Nur Arifin yang tanggap memberikan bantuan dalam penanganan banjir. Di mana langsung memberikan bantuan nyata dengan turun langsung ke lokasi melihat secara dekat kerusakan akibat banjir.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Emil Dardak mengatakan, banjir ini berdampak terhadap kurang lebih 30 ribu jiwa, dan sekitar 7.500 rumah rusak. Dari jumlah tersebut masih belum diketahui berapa yang rusak berat dan ringan.
“Dengan jumlah tersebut merupakan skala yang tidak bisa ditanggung kabupaten, harus ada bantuan dari Pemprov Jatim. Dan tidak menutup kemungkingan mendapat bantuan dari pihak swasta agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” katanya. [iib]

Tags: