Pasca Konferwil NU Jatim, NU Jangan Terlalu Politis

KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah)

Jombang, Bhirawa
Nahdatul Ulama (NU) diminta untuk tidak terlalu terlibat dalam urusan politik. Pesan ini disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) a kepada kepengurusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim (Jatim) hasil Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jatim Sabtu 28-29 Juli di Ponpes Lirboyo, Kediri agar tidak terlalu berpolitis.
“Ya baguslah, kita hormati. Mudah-mudahan bisa membawa perubahan,” kata Gus Sholah saat diwawancarai sejumlah wartawan di Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Senin (30/7) menjawab pertanyaan wartawan terkait terpilihnya KH Anwar Mansyur dan KH Marzuki Mustamar sebagai pucuk pimpinan PWNU Jatim hasil Konferwil NU Jatim di Ponpes Lirboyo, Kediri .
Sekadar diketahui, pada Konferwil NU Jatim yang digelar selama dua hari di Ponpes Lirboyo, Kediri itu, menetapkan KH Anwar Mansyur, Pengasuh Ponpes Lirboyo, Kediri sebagai Rais Syuriah dan KH Marzuki Mustamar, pengasuh Ponpes Syabilurrosyad, Malang sebagai Ketua Tanfizdiah PWNU Jatim periode 2018-2023.
Ditanya lebih lanjut apa yang harus dibenahi di tubuh PWNU kedepan pada kepengurusan yang baru itu, adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menandaskan agar pengurus PWNU yang baru jangan terlalu berpolitis. “Jangan terlalu politis, jangan ikut dukung-mendukung baik Pilkada maupun Pilpres,” tandas Gus Sholah.
Pasca Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim, Gus Sholah pun berpesan agar tidak ada lagi pengkotak-kotakan. Ia lebih mengajak agar semua pihak memanfaatkan Gubernur Jatim terpilih dari kalangan NU itu untuk kemaslahatan bersama. “Kita manfaatkan keberadaan gubernur dari tokoh NU ini untuk kemaslahatan bersama. Kemaslahatan masyarakat, kemaslahatan pemerintah juga,” tutur Gus Sholah.(rif)

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, Jombang, KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah), Senin (30/07). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Tags: