Pasca Merger Cabdindik Provinsi Jatim

Kepala Cabdindik Provinsi Jatim Wilayah Kabupaten Bondowoso Drs H Mahrus Syamsul MMPd (baju batik coklat) bersama Suyono saat mengikuti kegiatan di SMAN 2 Situbondo. [sawawi]

Perkuat Kerjasama dengan Pemkab Situbondo dan Bondowoso
Situbondo, Bhirawa
Lima hari pasca dilantik Gubernur Jawa Timur Dr Soekarwo tepat Jumat (30/11) lalu, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Bondowoso secara intens terus melakukan serangkaian peningkatan kinerja baik secara internal maupun eksternal. Ada sejumlah program peningkatan kinerja yang dilakukan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Kabupaten Bondowoso yang juga mewilayahi Kabupaten Situbondo yang kini di pimpin Drs H Mahrus Syamsul MMPd itu. Diantaranya, melakukan sinergitas antara lembaga pendidikan yang ada di dua daerah usai dimerger oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Menurut Mahrus Syamsul, dalam pelantikan dan mutasi kemarin, dari semula ada 31 Cabdin (Cabang Dinas) Kabupaten/Kota se- Jawa Timur, kini setelah dilakukan regrouping hanya tersisa 24 Cabang Dinas. Kata Mahrus, khusus Cabang Dinas Pendidikan Situbondo dilebur menjadi satu cabdin pendidikan wilayah Kabupaten Bondowoso.
“Namanya sekarang berubah menjadi Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bondowoso. Sedangkan wilayah Kabupaten Situbondo menjadi satu dengan wilayah cabdindik Kabupaten Bondowoso,” ujar mantan Kasek SMAN 1 Prajekan Kabupaten Bondowoso itu, Rabu (5/12).
Masih kata Mahrus, dengan merger Cabdindik dua Kabupaten ini, kedepan pihakanya akan melakukan sinergitas atau peningkatan kerjasama antara semua elemen dunia pendidikan yang ada di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Sedangkan Kantor pusat cabang Dinas Pendidikan, ungkap Mahrus, akan berpusat di Kabupaten Bondowoso dan kantor Cabdindik Kabupaten Situbondo hanya akan menjadi kantor pelayanan saja. “Termasuk penataan personil yang menempati tugas di Cabdindik Kabupaten Bondowoso juga sudah ditetapkan dalam pelantikan oleh Gubernur Jatim Dr Soekarwo,” ujar Maharus Syamsul.
Mahrus menambahkan, dengan merger dua Cabdindik ini, pihaknya tetap optimis kualitas pelayanan kepada dunia pendidikan di dua Kabupaten akan terus meningkat. Mahrus juga berjanji, dalam pelayanan pendidikan tidak hanya melulu terkonsentrasi di Cabdindik Kabupaten Bondowoso saja, tetapi untuk kesinambungan wilayah Kabupaten Situbondo tidak akan mengalami perbedaan.”Kami akan tetap menggandeng para mitra kerja termasuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan Pemkab Situbondo dan Pemkab Bondowoso,” papar Mahrus Syamsul.
Disisi lain, Kepala Sekolah SMAN 1 Prajekan Kabupaten Bondowoso, Misyari A Ghani, akan terus mendukung upaya Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bondowoso dalam program regrouping kantor Cabang Dinas Pendidikan dua daerah menjadi satu kantor Cabdindik. Dimata Misyari, niat pemerintah melakukan merger tentunya memiliki niat yang baik serta tujuan yang positif, demi kemajuan kualitas pendidikan kedepan.
“Bagi saya program merger dua cabdindik ini sangat bagus. Semua tujuannya untuk efisiensi dan peningkatan mutu pelayanan bagi dunia pendidikan,” tegas mantan Kasek SMAN 1 Suboh itu.

Dukung Program Double Track SMA dan Revitalisasi SMK
Sejak program regrouping Cabang Dinas Pendidikan resmi diberlakukan, Drs Mahrus Syamsul pimpinan di cabdindik Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Bondowoso bersama seluruh staf bertekat untuk intens melakukan penataan secara menyeluruh di lembaga pendidikan SMA/SMK di Kabupaten Bondowoso dan Situbondo. Mahrus mengakui saat ini dirinya melakukan pembenahan tempat kantor baru yang beralamat di Kelurahan Tamansari Bondowoso dan penataan personil baru. Ini penting agar tugas dunia pendidikan menengah di Bondowoso dan Situbondo kedepan akan semakin maju.
Langkah itu perlu dilakukan, sambung Mahrus Syamsul, setelah ia ditugaskan untuk memimpin Kantor Cabdis Pendidikan Bondowoso dan Situbondo, oleh Gubernur Jatim dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, sejak dilantik Jumat (30/1) . Termasuk diantaranya, sebut Mahrus, menerapkan semua program yang dilaksanakan di lembaga SMK/SMA/PKLK. “Sejak saat itu pula saya menanamkan pondasi pengelolaan tiga lembaga itu sesuai acuan dan tupoksi masing masing,” papar Mahrus Syamsul.
Mahrus menambahkan, ada beberapa program penting lain yang kini dukung cabdindik Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso dan Situbondo adalah double track SMA dan revitalisasi SMK. Dua program ini, sebut Mahrus, sudah sejak lama ditekankan oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk segera direalisasikan. Program itu, kata Mahrus, harus segera dilaksanakan mengingat perbandingan pertumbungan SMK denga SMA di Provinis Jatim sangat besar. “Perbandingan SMK dengan SMA itu tidak sebanding. Maka itu realisasi double track SMA dan program revitalisasi SMK ini menjadi prioritas untuk diterapkan di Bondowoso dan Situbondo,” terang Mahrus.
Kasek SMAN 1 Banyuputih (Smansaba) Kabupaten Situbondo, Gatot Dwi Pujihandoko, sangat mengapresiasi program double track SMA yang digaungkan pemerintah. Untuk itu, kata mantan Wakasek SMAN 1 Panji Situbondo itu, lembaganya sudah merealisasikan program double track bagi siswa siswnya di SMAN 1 Banyuputih. Gatot mengakui, untuk mensukseskan program double track iaberhasil menggandeng ITS Surabaya dan Unit Pelayanan Terpadu Penempatan Kerja (UPT-PK) Kabupaten Situbondo.
“Siswa siswi kami menyambut baik program double track ini,” pungkas Gatot. [awi]

Rate this article!
Tags: