Pasca Mutasi, Tujuh Kasek Baru Dituntut Kaya Inovasi

Kacabdindik Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso-Situbondo saat memimpin serah terima jabatan Kasek SMAN se-Situbondo. [sawawi]

(Kacabdindik Berharap Kasek Terus Ukir Prestasi) 

Situbondo, Bhirawa
Paska mutasi 7 Kepala Sekolah (Kasek) SMK/SMA di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso, banyak elemen Kota Santri yang ikut bersuara menyalurkan pendapatnya. Satu diantaranya, para Kasek baru tersebut harus kaya akan inovasi sehingga lembaga sekolah tidak tumbuh stagnan melainkan bisa berkembang pesat hingga meraih prestasi nasional dan bahkan prestasi dunia. Disisi lain, sejumlah SMKN justeru banyak dihadapkan kepada persoalan pelik yang terjadi di internal sekolah kejuruan yang ada di Kota Santri Situbondo.
Salah satu diantaranya yang hingga kini masih memiliki masalah internal adalah SMKN 1 Banyuputih, dimana lokasi tanahnya berada satu kompleks dengan pondok pesantren asuhan KH Tsabit Toha di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Bahkan, kabarnya tanah tersebut hingga kini masih berstatus milik ponpes setempat. Kondisi pelik ini dialami sejak era kepemimpinan Kasek Muzammil, PLT Kasek Kumudawati hingga kasek saat ini Akhmad Wasid. Kasek terakhir ini diketahui dimutasi ke SMKN 1 Pakem Bondowoso, bersamaan dengan 6 Kasek lainnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Bondowoso Situbondo, Mahrus Syamsul berharap kepada semua kasek yang baru dimutasi untuk segera menyesuaikan dengan tempat sekolah yang baru. Artinya, ujar Mahrus Syamsul, para kasek tersebut secepatnya bisa mengelola lembaga sekolah yang baru dengan sistem yang baik. “Saya minta kepada 7 kasek baru di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso untuk terus bisa mengukir prestasi dilembaga sekolah yang baru,” ujar Mahrus Syamsul.
Informasi yang berhasil dikumpulkan Bhirawa menyebutkan, salah satu SMK Negeri paling maju di Kabupaten Situbondo adalah SMKN 1 Panji. Pucuk pimpinan sekolah yang sebelumnya dikomandani Kumudawati itu kini berpindah tangan kepada Suprihartono yang sebelumnya memimpin SMAN Tenggarang Bondowoso. Suprihartono kini juga dituntut untuk pandai melakukan inovasi agar keberadaan SMKN 1 Panji bisa terus meraih prestasi yang lebih mentereng dibanding kepemimpinan Kumudawati.
“Ya memang seorang kasek baru harus kaya inovasi,” tegas MA Junaidi, pengamat pendidikan asal Kota Santri Situbondo. Khusus untuk Kabupaten Bondowoso, sosok kasek baru seperti Akhmad Wasid juga dituntut memiliki inovasi baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMKN 1 Pakem yang notabene lokasinya berada di pedesaan kawasan Wringin arak arak Bondowoso. Data yang diterima koran ini, untuk SMKN Bondowoso yang maju diantaranya SMKN 1 Bondowoso; SMKN 2 Bondowoso; SMKN 3 Bondowoso, SMKPP, SMKN Tlogosari; SMKN Tapen, SMKN Tamanan, SMKN Prajekan dan SMKN Klabang. Sedangkan SMAN yang maju diantaranya SMAN 2 Bondowoso, SMAN Tenggarang dan SMAN 3 Bondowoso.
“Sekolah sekolah ini sering mendapatkan juara LKS tingkat Provinsi Jatim,” aku Sutrisno salah satu Wakasek SMKN Tlogosari Bondowoso. [awi]

Tags: