Pasca Ramai di Medsos, Datangkan Alat Berat untuk Keruk Sampah

Alat berat begho didatangkan untuk menggaruk tumpukan sampah yang berada di Sungai Mojokrapak Tembelang, Selasa (30/6). Tidak kurang tiga truk sampah berhasil dinaikkan dari sungai yang melintas di Jombang- Tembelang ini.

Alat berat begho didatangkan untuk menggaruk tumpukan sampah yang berada di Sungai Mojokrapak Tembelang, Selasa (30/6). Tidak kurang tiga truk sampah berhasil dinaikkan dari sungai yang melintas di Jombang- Tembelang ini.

Jombang, Bhirawa
Pasca ramai di media sosial di antaranya  Facebook, Dinas Pengairan kabupaten Jombang, Selasa (30/6),  terlihat turun tangan membersihkan tumpukan sampah sungai yang melintas di sepanjang Jalan Tambakberas – Tembelang. Hasilnya, tidak kurang dua kendaraan truk berhasil mengangkut sampah sungai yang berada di kawasan Dam Mojokrapak Tembelang setelah didatangkan alat berat, begho.
Keberadaan sampah sungai yang menumpuk dalam dua hari terakhir memang ramai dibicarakan warga di media sosial Facebook. Setelah salah satu  gambar diunggah di dunia maya.  Tidak kurang 146 orang menyukai gambar sampah menumpuk yang diunggah oleh Heri Fc dan 12 orang bahkan membagikannya. Ditambahlagi 56 orang memberikan komentar. Berbagai tanggapan dilontarkan terkait menumpuknya sampah dan bau yang menyengat di sepanjang sungai yang melintas kawasan pesantren Tambakberas – Mojokrapak tembelang.
Beragam komentar salah satunya adalah ” Duh… sampah Jakarta dah pindah ke Jombang.. hmmm… siapa yg disalahkan????.
Dikonfirmasi terpisah, Bayu Pancoroadi Kabid Operasi dan Pemeliharaan Dinas Pengairan Kabupaten Jombang mengatakan bahwa pengerukan sampah biasa dilakukan, tidak hanya karena keluhan masyarakat. ” Memang biasanya dalam satu minggu sekali ada penggelontoran air agar sampah tidak menumpuk,”ujarnya dihubungi melalui telepon.
Namun, untuk pengerukan kemarin diakuinya karena sampah yang ada sudah sangat menumpuk sehingga sulit untuk dihilangkan dengan penggelontoran air.” Karena sudah sangat banyak, maka tidak bisa hanya dengan penggelontoran air. Harus dilakukan pengerukan,”tandasnya.
Bayu juga membantah, jika pengerukan sampah sungai karena temuan atau keluhan bupati yang beberapa waktu meninjau kondisi sungai yang melintas di Pesantren Tambakberas itu. Apalagi dalam waktu dekat, pesantren akan menjadi tuan rumah Muktamar NU ke-33. “Tidak ada hubungannya, kemarin kan bupati di Petengan, Tambakberas. Pengerukan sekarang di wilayah Tembelang,”jawabnya. [rur]

Tags: