Pasien Bertambah, Pedagang Pasar Kota Batu Siapkan Diri PSBB

Para Petugas Pasar Batu terlihat sedang membagian masker kepada pedagang Pasar Pagi di Jl.Dewi Sartika Kota Batu.

Kota Batu,Bhirawa
Jumlah pasien konfirm positif Covid-19 di Kota Batu terus merangkak naik. Meskipun angka penambahan tak signifikan, namun hal ini cukup membuat resah dan patut untuk diwaspadai. Saat ini dengan terus adanya penambahan maka jumlah pasien konfirm positif Covid-19 di Kota Batu ada enam orang. Di sisi lain para pedagang di Pasar Besar terus melakukan persiapan menyusul akan diberlakukannya PSBB Malang Raya.
“Hari Selasa (12/5) malam, ada satu tambahan konfirm di Kota Batu. Pasien ke-6 positif Covid-19 berjenis kelamin laki-laki, umur 46 tahun, pekerjaan pedagang sayur (pengepul sayur) asal Desa Giripurno,” ujar Jubir Covid-19 Kota Batu, M Chori, Rabu (13/5).
Ia menjelaskan, pasien konfirm ke-6 ini pada dua minggu sebelum sakit memiliki riwayat perjalanan ke pasar Karangploso dan menerima tamu dari Malang. Kemudian yang bersangkutan berobat ke RS Baptis dengan keluhan sesak nafas, batuk, dan demam.
“Kemudian oleh pihak Rumah Sakit Baptis yang bersangkutan dirontgen dan dilakukan rapid test,”jelas Chori. Dan dari hasil rontgen tersebut menunjukkan ada gejala pneumonia berat dan hasil rapid rest juga reaktif. Selanjutnya yang bersangkutan dirujuk ke RS Saiful Anwar Malang tanggal 1 Mei 2020 untuk menjalani perawatan.
Selama menjalani perawatan kondisinya terus membaik. Sehingga tanggal 9 Mei 2020 pasien diijinkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri di rumah. “Namun saat hasil swab keluar menunjukkan bahwa yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19. Karena itu yang bersangkutan malam ini akan dievakuasi untuk menjalani perawatan di RS,” jelas Chori.
Di sisi lain, saat ini Kota Batu bersiap melaksanakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Malang Raya. Dan salah satu persiapan tersebut dilakukan oleh para pedagang di Pasar Tradisional Kota Batu. Agar tetap bisa melakukan transaksi jual-beli, para pedagang khususnya bagi Pasar Pagi harus menerapkan physical distancing,
Sebelumnya, ada wacana penggunaan Jalan Dewi Sartika untuk tempat berjualan pedagang Pasar Pagi gagal dilaksanakan dalam persiapan PSBB. Sehingga opsi yang muncul dan disetujui oleh pedagang Pasar Pagi dengan setiap pedagang yang berjualan menggunakan satu lincak/ meja dengan jarak tiap lincak 2 meter.
Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi menjelaskan bahwa untuk pasar pagi ini awal jarak antar pedagang 5 meter sulit dilaksanakan, sehingga akhirnya disepakati hanya 2 meter. Hal itu butuh sosialisasi dan segala macam agar physical distancing bisa dilaksanakan di Pasar Pagi.
“Physical distancing akan digunakan di Pasar Pagi. Ini merupakan kewaspadaan selama vaksin belum ditemukan. Oleh sebab itu kita harus membiasakan diri dengan jaga jarak di setiap kegiatan. Apalagi di Jatim muncul kluster baru dari pasar sayur,” ujar Dewanti.
Sementara itu, Sekretaris Pasar Pagi, Deni Tri Hariyono menyampaikan bahwa pedagang Pasar Pagi sejumlah 995 orang. Pihaknya setuju dengan adanya penerapan physical distancing dan sudah melakukan penataan lincak.
“Dalam menata lincak para pedagang membutuhkan waktu empat hari karena memang sulit. Tapi alhamdulilah sudah bisa diterapkan terkait physical distancing,” ujar Deni.(nas)

Tags: