Pasien BPJS Bisa Cuci Darah dan Kemoterapi di RSUD Lamongan

Bupati Fadeli saat meninjau di RSUD Soegiri Lamongan dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat. [alimun hakim/bhirawa]

(Miliki 31 Mesin Hemodialisis)

Lamongan, Bhirawa
Beberapa fasilitas pelayanan untuk masyarakat Kota Soto di bidang kesehatan mulai ditambah
RSUD Soegiri resmi menambah fasilitas mesin hemodialisa(cuci darah) dan pelayanan kemoterapi.
Hal ini disampaikan Bupati Lamongan, Fadeli saat berkunjung ke RSUD Dr Soegiri Lamongan.
”Hari ini kami melaunching Hemodialisis. Sudah dilihat bersama ada tambahan 15 peralatan mesin untuk cuci darah,” terang Fadeli didampingi Direktur RSUD Soegiri, Dr Muh Chaidir Annas MMKes disela – sela kunjunganya, Selasa (24/9) kemarin.
Fadeli menjelaskan, pihaknya juga melihat ruangan bantuan dari CSR nya Bank Jatim. Juga telah keliling dan melihat adanya layanan Kemoterapi untuk penderita Kanker. Dengan penambahan pelayanan dan peralatan semakin memastikan sebentar lagi pasien di Lamongan tak perlu jauh – jauh harus berobat ke Surabaya.
”Biasanya warga Lamongan kalau mau kemoterapi harus berobat di Dr Soetomo Surabaya, itu antrinya sampai tiga sampai empat bulan. Tapi kini kami berupaya memenuhi dan memfasilitasi kebutuhan – kebutuhan kemoterapi. Ini tadi dicek kesiapan mulai dari tempat dan peralatannya,” terangnya.
Menariknya, dengan penambahan fasilitas dan alat di RSUD Lamongan nantinya bisa digunakan untuk pasien BPJS. Namun, butuh waktu untuk mempersiapkannya, sebab yang belum siap itu pihak BPJS, pasien yang kemoterapi disini anggota BPJS. Sementara untuk pasien yang menggunakan fasilitas umum tak perlu menunggu berbulan – bulan, meski dengan biaya tinggi. ”Nah, di Lamongan ini nanti pasien BPJS bisa Kemoterapi tanpa menunggu berbulan – bulanan,” terang Fadeli.
Lebih lanjut, Bupati Fadeli menuturkan, yang diharapkann ke depannya soal percepatan – percepatan pelayanan dan sangat diperlukan di RSUD dr Soegiri ini. Sekarang juga proses pembangunan Poli dan tahun ini harus selesai ruangan rawat jalan terpadu dan RS Pendidikan.
”Tahun 2020 ini dipakai untuk rumah pendidikan yang dijalinkan kerjasama dengan perguruan tinggi di Jatim. Sebelumnya kami juga sudah melakukan deal dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS). Para mahasiswa itu nanti kalau akan praktek kedokteran bisa di RSUD Lamongan. Makanya kini dipenuhi sarana dan prasarana untuk praktek mahasiswa kedokteran,” tuturnya.
Orang nomer satu di Lamongan ini memastikan, Kini dalam upaya peningkatan beberapa fasilitas tetapi BPJS Jakarta belum menyetujui. Sementara BPJS Gresik sudah menyetujui. Namun, untuk pasien di Lamongan yang ingin kemoterapi tetap dibuka. Semoga cepat disetujui BPJS Pusat. Agar para pasien BPJS yang akan kemoteraphy bisa segera dilayani.
Hal senada ditegaskan Direktur RSUD dr Soegiri, Dr Muh Chaidir Annas MMKes, jadikan pelayanan unggulan bulan lalu baru memiliki 16 mesin Hemodialisis, ini baru bisa mengcover pasien gagal ginjal kurang dari separuh masyarakat Lamongan yang menderita gagal ginjal, lebih dari separuh lainnya kini sedang mencari pengobatan di kabupaten tetangga, diantaranya Gresik dan Surabaya.
Dr Annas juga menjelaskan, berdasarkan kondisi ini maka RSUD dr Soegiri berusaha memenuhi unit mesin hemodialisis dan itu diupayakan sejak tiga bulan yang lalu, kemudian diujicobakan seminggu yang lalu, dan hasilnya sangat memuaskan. Dengan bertambahnya mesin hemodialiais ini, kini total sudah memiliki 31 unit mesin hemodialisis, sehingga kita bisa melayani sekitar 100 sampai 120 pasien. [aha]

Tags: