Pasien Isoter Covid-19 Turun, RSLWH Minim, Rusunawa II Nihil

Kepala Dinkes-PPKB Kota Madiun, Denik Wuryani. [sudarno/bhirawa]

Pemkot Madiun, Bhirawa
Seiring dengan semakin berkurangnya penyebaran virus covid-19 di Kota Madiun, sekarang ini Rumah Sakit Lapanagan Wiswa Haji (RSLWH) Kota Madiun hunian isolasi terpadu (isoter) pasiennya juga semakin berkurang. Per Jumat (17/9/21) lalu tinggal 20 pasien. Padahal, kapasitas yang disediakan terdapat 182 tempat tidur (TT).

Sementara itu, di Rusunawa II di Keluarahan/Kecamatan Manguharjo Kota Madiun yang juga disediakan untuk pasien isoter dari ASN Pemkot Madiun dan tenaga kesehatan, malah kosong alias nihil. “Masalahnya di RSLWH, sebelumnya terdapat 100 pasien bahkan lebih. Sekarang tinggal itu. Berarti, berapa itu turunnya. Bahkan di Rusunawa II malah kososng alias nihil,”kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun, Denik Wuryani kepada awak media Minggu (19/9).

Dikatakan oleh Denik Wuryani, penurunan pasien isoter itu, tidak lepas dari ihktiar Pemkot madiun dalam mengendalikan laju sebaran covid-19 selama ini. Yakni, melalui percepatan vaksinasi yang telah mencapai herd immunity alias lebih dari 70 persen. Tepatnya 77 persen dosis pertama dan 44 persen dosis kedua. “Juga swab test massal gratis yang sampai sekarang ini terus dimasifkan,” jelasnya.

Menurut Denik soal swab test masaal gratis telah menyasar lebih dari 5.000 warga. Hal itu bisa dilihat, dari hasil skrining kesehatan itu, positivity rate di angka 0,4 persen. Dalam hal ini, target sasaran tes massal 60.000 warga dengan anggaran Rp 6 miliar dari pos belanja tidak terduga (BTT).[dar]

Tags: