Pasien Overload, RSUD Bangun Gedung Baru

RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo.

RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo.

Kota Probolinggo, Bhirawa
RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo berencana membangun gedung perawatan empat lantai sebanyak dua lokal. Rencananya, pembangunan itu akan dilakukan tahun depan. Salah satu pertimbangannya, karena jumlah pasien di RSUD overload. Hal ini diungkapkanĀ  dr. H. A. Taufiqurahman, M.MKes, wakil direktur Pelayanan Medik dan Penunjang di RSUD dr. Moh. Saleh.
Taufik menjelaskan, saat ini jumlah pasien terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang dimiliki RSUD, tiap tahun jumlah pasien meningkat 5-15 persen. Bahkan, bisa lebih.
Meningkatnya jumlah pasien ini, tidak berbanding lurus dengan kondisi tempat tidur (TT) yang ada di rumah sakit. “RSUD jadi kewalahan. Akibatnya, pasien tidak bisa dirawat di ruang perawatan. Mereka akhirnya dirawat di tempat yang bukan semestinya. Seperti di ruang IGD,” katanya.
Dengan kondisi seperti itu, dokter pun harus mondar mandir merawat pasien. Dari ruang perawatan, ke ruang lain. Sehingga, akhirnya membuat pelayanan tidak efektif.
Semua kondisi itu, menurut Taufik, membuat RSUD berencana membangun gedung perawatan empat lantai sebanyak dua lokal. Lokasinya di areal RSUD. Yaitu, mulai di timur kamar mayat sampai ke masjid yang ada di RSUD. Lalu, dari masjid ke arah utara sampai ke Jalan R.A Kartini.
Lalu, ruang perawatan yang ada di tengah akan dibongkar. Bangunan yang dibongkar itu akan dijadikan taman atau ruang terbuka. “Kalau sekarang tidak memungkinkan, sebab sudah masuk pertengahan tahun. Belum lagi mengurus perizinan serta hal yang sifatnya prosedural. Karena itu, penggarapannya akan dimulai tahun depan,” ujarnya.
Dengan gedung baru itu, harapankan jumlah TT di RSUD menjadi 300. Sedangkan saat ini ada 216 TT. Jadi, ada tambahan sekitar 84 TT. Sehingga, RSUD bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien.
“Selain itu, rumah sakit akan tampak lebih rapi dan memiliki ruang atau taman di tengah. Dengan demikian, juga akan dapat me-refresh pikiran pasien agar lebih segar. Kalau sekarang kan bangunannya tidak tersusun rapi, bahkan keadaan rumah sakit yang ada sekarang ini jika pada musim penghujan sering banjir, karena itu perlu adanya perbaikan di beberapa bidang khususnya masalah drainase” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, tidak hanya masalah overload yang terjadi di RSUD dr Moh Saleh, Kota Probolinggo, kini krisis dokter. Dokter yang kurang, meliputi dokter bedah, dokter rehabilitasi medis, dokter THT, dokter kulit, dan dokter radiologi. Masing-masing bidang kurang satu dokter. Sedangkan di luar itu, sudah komplit.
“Dokter bedah kami kurang. Mestinya tiga, yang ada dua,” kata Direktur RSUD Bambang Agus Suwignyo. Adapun untuk dokter rahabilitasi medis, THT, kulit dan radiologi, masing-masing masih satu orang. Padahal idealnya dua orang.
Terkait kondisi tersebut, manajemen RSUD telah mengajukan tambahan ke Kementerian Kesehatan. Harapannya, kekurangan dokter segera dilengkapi karena berkaitan langsung dengan pelayanan pada masyarakat.
Kondisi itu ikut berdampak pada antrean panjang pasien pada layanan poli. Bahkan, ada pasien yang antre sejak pukul 08.00, namun baru mendapatkan pelayanan pukul 12.00 WIB, tambahnya. [wap]

Tags: