Pasien RSUD dr Iskak Tulungagung Berkurang

Suasana loket pendaftaran pasien peserta BPJS Kesehatan di RSUD dr Iskak Tulungagung, Rabu (31/10).

Dampak Sistem Rujukan BPJS Kesehatan Berubah
Tulungagung, Bhirawa
Sejak diberlakukannya sistem rujukan berjenjang oleh BPJS Kesehatan, jumlah pasien rawat jalan di RSUD dr Iskak Tulungagung menurun. Penurunannya mencapai sampai 30 persen.
Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Kasil Rokhmad MMRS, pada Bhirawa, Rabu (31/10), mengungkapkan pada dua bulan terkahir ini jumlah pasien rawat jalan cenderung turun. “Turunnya sampai 30 persenan,” ujarnya.
Kasil Rokhmad menyatakan sebelum ada aturan sistem rujukan berjenjang, jumlah pasien rawat jalan di RSUD dr Iskak Tulungagung per harinya sejumlah antara 550 sampai dengan 700 pasien. Dan saat ini menjadi antara 400 sampai 600 pasien per harinya.
“Jadi memang sejak dua bulan terakhir saat BPJS Kesehatan menerapkan kebijakan sistem rujukan berjenjang terjadi penurunan pasien rawat jalan di RSUD dr Iskak Tulungagung,” paparnya.
Namun demikian, untuk pasien rawat inap dan IGD, menurut Kasil Rokhmad tidak mengalami penurunan. Trennya tetap stabil dan tidak berubah. “Untuk pasien rawat inap tidak ada penurunan. Tetap banyak,” tandasnya.
Tetap banyaknya pasien rawat inap di RSUD dr Iskak Tulungagung karena rumah sakit milik Pemkab Tulungagung itu merupakan rumah sakit tipe B pendidikan dan merupakan salah satu rumah sakit rujukan di wilayah Jawa Timur bagian selatan.
Bahkan, beber Kasil Rokhmad, kebanyakan dari pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut adalah pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan. “Jumlah pasien rawat inapnya sekitar 80 persen merupakan peserta BPJS Kesehatan,” ucapnya.
Sejauh ini, lanjut dia, penurunan pasien rawat jalan di RSUD dr Iskak Tulungagung belum berpengaruh secara signifikan pada pendapatan rumah sakit. Apalagi pemberlakuan sistem rujukan berjenjang baru diterapkan oleh BPJS Kesehatan pada dua bulan terakhir ini.
“Kami masih belum menghitung. Kalau ditanya berpengaruh pada pendapatan itu pasti. Tetapi menjadi signifikan atau tidak, itu belum bisa dijawab. Selain juga kalau pasien berkurang kan belanja obatnya jadi juga berkurang,” terangnya.
Soal apakah penurunan pasien nanti akan berpengaruh pada karyawan RSUD dr Iskak Tulungagung, Kasil Rokhmad mengatakan untuk saat ini tidak akan berpengaruh. Terlebih jumlah karyawan di RSUD dr Iskak masih cenderung kurang dari pasien yang harus ditangani. “Rasionya dengan pasien belum ideal. Jadi masih kekurangan tenaga di RSUD dr Iskak,” katanya.
Menjawab pertanyaan, Kasil Rokhmad menyatakan BPJS Kesehatan belum pernah menunggak pembayaran pelayanan dan obat di RSUD dr Iskak Tulungagung. “Selama ini lancar-lancar saja pembayaran BPJS Kesehatan di RSUD dr Iskak Tulungagung. Kalau yang lain saya tidak tahu,” tuturnya lagi. [wed]

Tags: