Pasien Terduga Difteri di Jombang Kondisinya Membaik

salah seorang pasien suspect difteri yang berada di ruang isolasi RSUD Jombang, Jumat pagi (29/12). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Balita A (3) pasien terduga Difteri yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, kondisinya makin membaik. Meski hasil dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Timur belum keluar, dipastikan bakal pulang.
“Pasien yang kita rawat, anak A usia 3 tahun, yang datang dengan Suspect Difteri, kondisinya sudah membaik,”ungkap Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran selaku Direktur RSUD Jombang kepada sejumlah wartawan, Jumat pagi (29/12).
Pudji menambahkan, membaiknya kondisi pasien tersebut, diketahui dari hasil pemeriksaan oleh dokter. Sebelumnya, pihak RSUD Jombang mengetahui bahwa ada kuman di dalam hasil swab tenggorokan pasien tersebut.
“Tatalaksana penanganan Difteri yang sudah kita lakukan yakni, dengan memberikan ADS, pengobatan PPC, pengobatan eritrolicin dan yan lain sudah kami lakukan. Alhamdulilah, perkembangannya pasien membaik,”tambahnya.
Terkait akan di pulangkannya balita A pada hari ini, pihaknya mengkonfirmasi ke Spesialis Anak (SpA), dinyatakan bahwa untuk pengobatan PPC sudah terkakhir untuk pasien A.
“Hari ini insyallah swab terakhir, untuk konfirmasi hasil, bisa kita dapatkan hasil yang memuaskan. Pasien hari ini bisa kita pulangkan,”tandasnya.
Ditanya lebih lanjut apakah ada history pada pasien AA, tidak diberikan vaksin Difteri saat balita, Pudji menjawab memang untuk mencegah Difteri ini salah satunya yakni dengan diberikan vaksinasi saat balita.
“Itulah mengapa pemerintah membuat program vaksinasi DPT pada bayi, dan itu wajib hukumnya, harapannya agar terbentuknya kekebalan bayi terhadap Difteri,”jelas Pudji.
Menurutnya, untuk pasien ini pihaknya memang tidak menelusuri riwayat imunisasinya lengkap atau tidak.
“Kami tidak mengevaluasi riwayat pasien ini secara detail, bisa jadi pasien ini sudah diimunisasi namun kekebalannya sudah habis, juga bisa,”imbuhnya.
Kepada masyarakat, Pudji menjelaskan tentang pentingnya imunisasi untuk memberikan kekebalan pada tubuh anak sebagai antisipasi serangan penyakit ke tubuh anak, termasuk juga Difte
“Program imunisasi Difteri melalui program wajib pada balita, wajib diikuti, karena itu ada maksudnya, yakni untuk mencegah kejadian penyakit-penyakit yang seharusnya tidak terjadi di Negeri ini, karena satu saja confirm Difteri makah akan ada KLB, dan harus kita sikapi secara bersama,”pungkas Pudji.
Sementara itu saat sejumlah wartawan mengambil gambar di ruang isolasi tempat balita A di rawat, di ketahui, salah satu kamar isolasi lainnya berisi satu lagi pasien suspect Difteri yang kabarnya berpredikat waspada.(rif)

Tags: