Pasir Mulai Langka di Kab/Kota Probolinggo

penambangan pasir liar di wilayah LumajangProbolinggo, Bhirawa
Sejumlah pengerjaan proyek di Kabupaten maupun kota Probolinggo terancam molor pengerjaannya. Hal ini akibat adanya kelangkaan material pasir dan batu (sirtu) selama ini. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Probolinggo, Donny Adianta Senin (26/10).
Molornya pengerjaan proyek itu karena memang sirtu sekarang mengalami kelangkaan. Tak heran, terjadinya kelangkaan sirtu itu membuat kalangan rekanan mengeluh. “Meskipun ada, namun harganya sangat mahal,”  ujarnya.
Sebelum terjadi kelangkaan, harga sirtu berkisar Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu. Namun sejak beberapa pekan ini harga sirtu mengalami kenaikan drastis. “Sekarang harganya bisa mencapai Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. Itupun tergantung lokasi pengirimannya,” katanya.
Naiknya harga sirtu tersebut, juga berpengaruh terhadap pengerjaan sejumlah proyek. “Apalagi sekarang untuk mencari sirtu sangat sulit. Setelah beberapa penambangan pasir dan batu liar ditutup oleh pemerntah karena sudah membahayakan lingkungan.
Menurut Donny Adianta, pada bulan Desember 2015 mendatang, semua pengerjaan proyek yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo harus selesai pengerjaannya. Namun dengan terjadinya kelangkaan sirtu itu, pihaknya pesimis pengerjaan proyek yang ada akan rampung semua. [wap]

Tags: