Paska Dihantam Banjir, Wabup Situbondo Kunjungi Warga Desa Wonorejo

Berbagai elemen mulai TNI, Pramuka, Karang Taruna Gema Mahardika dan warga dEsa Wonorejo bahu membahu membuang bekas sampah yang dibawa banjir bandang. [sawawi/Bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Paska banjir bandang yang menimpa puluhan warga membuat Wakil Bupati Situbondo Ir H. Yoyok Mulyadi M.Si turun langsung meninjau korban banjir di Desa wonorejo Kecamatan Banyuputih, Jumat (9/2). Kunjungan orang nomor dua di lingkungan Pemkab Situbondo itu didampingi Camat Banyuputih, Kepala BPBD, Kepala PUPR, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Wonorejo dan karang tarung Desa Wonorejo.
Informasi Bhirawa menyebutkan, hantaman banjir menimpa warga yang ada di Dusun Jelun RT 019/ RW 003 sebanyak 25 Kepala Keluarga (KK) dan 85 jiwa serta warga Dusun Pandean RT 20/ RW 04 sebanyak 35 Kepala Keluarga dan 90 jiwa. Bencana banjir terjadi sekitar pukul 15.35 wib, Kamis (8/2) akibatan luapan sungai Waduk Bajulmati, dengan ketinggian kurang lebih 1 meter. “Beruntung tidak ada korban jiwa namun diperkirakan kerusakan akibat banjir tersebut menelan biaya puluhan jutaan rupiah,” ujar Slamet Riyadi Ketua aktivis pemuda Gema Mahardika Desa Wonorejo, Minggu (11/2).
Sementara itu Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi mengaskan bencana banjir di Desa Wonorejo merupakan banjir kiriman dari Waduk Bajulmati, yang mengakibatkan rusaknya lahan peranian, beberapa rumah warga dan putusnya dua jembatan penghubung antara Desa Wonorejo Kabupaten Situbondo dan Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi.
“Saya minta kepada seluruh jajaran instansi pemerintah terkait untuk segera memperbaiki jembatan yang terputus dan segera menormalisasi sungai yang sudah mengerus lahan pertanian warga agar kembali normal sesuai aliran sungai yang semestinya,” ujar mantan Kadis PUPR Kab Situbondo itu.
Di sela sela mengunjungi korban banjir Wabup Yoyok juga menyalurkan sejumlah bantuan sembako untuk kebutuhan warga yang menjadi korban banjir bandang awal tahun 2018 ini. Dengan dibantu karang taruna Desa Wonorejo, Gema Mahardhika, jajaran TNI/Polisi, BPBD dan dinas terkait, Wabup menyerahkan bantuan sembako dari Pemkab Situbondo. “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat Desa Wonorejo yang menjadi korban banjir kemarin,” tutur Wabup Yoyok.
Di sisi lain, penyebab terjadinya banjir bandang di Desa Wonorejo ternyata dipicu oleh keberadaan sungai setempat yang tidak terawat, sehingga mengakibatkan warga yang satu kampung bergeser menjadi warga Kab Banyuwangi.
Untuk itu Pemkab Situbondo ke depan harus membuat master plan tata kelola sungai, salah satunya aliran sungai Bajulmati di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. “Selama ini aliran sungai Bajulmati tersebut terkesan kurang terawat. Tidak adanya plengsengan sungai bisa memicu terjadinya banjir. Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga merendam puluhan hektar lahan pertanian,” aku Sekretaris Desa Wonorejo, Fathoni.
Fathoni menambahkan aliran sungai Bajulmati juga menjadi tapal batas Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi. Akibatnya tepi sungai kurang terawat dan terus terkikis, aku dia, sehingga membuat warga satu kampung di Desa Wonorejo kini bergesar menjadi warga Banyuwangi.
Kata Fatoni, aliran sungai terus mengikis tanah sekitar 70 hingga 100 meter. “Akibatnya, peta tapal juga ikut berubah. Warga kampung baru yang awalnya masuk Desa Wonorejo, kini bergesar masuk Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi,” ungkap Fathoni.
Kabid Kesiagsiagaan dan Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Situbondo Gatot Trikorawan menandaskan, di Dusun Jelun RT 19/RW 03, rumah warga yang terendam banjir sebanyak 25 unit dengan jumlah penduduk 75 jiwa. Sedangkan di Dusun Pandean RT 20/RW 04, rumah warga yang terendam bajir sebanyak 35 unit yang terdiri dari 90 jiwa.
Selain itu, di Dusun Jelun, ada 10 hektar lahan pertanian jagung ikut terendam banjir, 10 hektar tanaman bawang merah serta 2 hektar tanaman cabe terendam banjir. “Sedangkan di Dusun Pandean, ada 20 hektar lahan pertanian jahung, 15 hektar tanam cabe serta 9 hektar tanaman jagung yang ikut terendam banjir,” pungkas Gatot. [awi]

Tags: