Paska Gempa, Bupati Tulungagung Prioritaskan Perbaikan Pasar Ngemplak

Bupati Maryoto saat berkunjung ke rumah salah seorang korban gempa di Desa Tunggangri Kecamatan Kalidawir, Minggu (10/4).

Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, memprioritaskan perbaikan Pasar Ngemplak yang mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi pada Sabtu (10/4) siang. Selain itu, semua rumah warga yang terdampak bencana gempa juga akan dibantu perbaikannya.

“Pasar Ngemplak diprioritaskan perbaikannya karena merupakan fasilitas umum dan merupakan kebutuhan masyarakat dan vital,” ujarnya saat mengunjungi korban gempa di Desa Tunggangri Kecamatan Kalidawir, Minggu (11/4).

Selain itu, lanjut dia, perbaikan akan juga dilakukan pada sarana dan prasaran yang rusak akibat gempa berkekuatan 6,1 skala richter tersebut. Termasuk seluruh rumah warga yang mengalami kerusakan yang terkategori mulai ringan sampai berat.

“Karena itu, sekarang kami datang bersama Kapolres untuk melihat langsung dan apa yang akan dikerjakan lebihlanjut. Sementara Dandim tadi juga melihat lokasi bencana gempa di lain tempat,” tuturnya.

Mantan Sekda Tulungagung ini menyebut saat ini yang dibutuhkan warga yang rumahnya rusak akibat gempa adalah bantuan berupa bahan bangunan, seperti genteng, semen dan lainnya. “Nanti selanjutnya bantuan lainnya akan dibicarakan dengan para kepala desa,” imbuhnya.

Soal berapa total kerugian akibat gempa, Bupati Maryoto belum bisa memperkirakan. Ia mengatakan jumlah kerugian masih diinventarisir. “Belum masih dihitung. Tetapi dari data yang masuk rumah yang mengalami kerusakan mencapai 54, kemudian ada pula dua maskid dan dua musola yang rusak, serta satu Pasar Ngemplak,” paparnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Suroto, mengungkapkan terdata 11 Kecamatan dari 19 Kecamatan terdampak bencana gempa. Dan yang paling parah terjadi di wilayah Kecamatan Kalidawir yang meliputi 10 desa.

Sesuai ramalan cuaca BMKG terkait bakal adanya hujan dengan intensitas sedang dan deras sehingga rentan mengakibatkan longsor paska gempa, Suroto menyatakan hal itu bisa terjadi di wilayah Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo. “Setelah gempa biasanya ada retakan, wilayah dengan kemiringan 45-90 derajat rawan longsor,” terangnya.

Ada pun 11 kecamatan yang terdampak gempa dari catatan BPBD Kabupaten Tulungagung adalah Kecamatan Kalidawir (10 desa), Kecamatan Sumbergempol (dua desa), Kecamatan Tulungagung (satu kelurahan), Kecamatan Pucanglaban (dua desa), Kecamatan Bandung (satu desa), Kecamatan Gondang (empat desa), Kecamatan Ngunut (satu desa), Kecamatan Pakel (tiga desa), Kecamatan Pagerwojo (satu desa), Kecamatan Campurdarat (satu desa) dan Kecamatan Sendang (satu desa).

Sedang satu warga yang terluka akibat kejatuhan kayu bernama Ahmad Barodin warga Dusun Banjaran Desa Domasan Kecamatan Kalidawir. Ia sudah mendapat perawatan. [wed]

Tags: