Paslon 01 Unggul, Timses 02 Tak Tanda Tangani Berita Acara

Miftakul Rohmah. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Rapat pleno rekapitulasi suara Pilpres tahun 2019 di Kab Sidoarjo, yang selesai pada Kamis (2/5) malam, sekitar pukul 22.00 WIB, akhir pekan lalu, di Kantor KPUD Sidoarjo, akhirnya selesai dan berjalan dengan lancar, aman dan damai.
Rapat pleno dihadiri Tim Sukses (Timses) kedua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (CPWP), 12 dari 16 Partai Politik peserta Pemilu, juga Forkopimda di Kab Sidoarjo dan tokoh masyarakat.
Hasilnya ditetapkan dan ditanda-tangani, pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor urut 01, Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin unggul atas pasangan Nomor urut 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno. Berdasarkan datanya, pasangan CPWP Nomor urut 01 memperoleh sebanyak 817.853 suara. Sementara untuk CPWP Paslon nomor urut 02 mendapatkan sebanyak 350.788 suara.
Menurut Komisioner KPUD Sidoarjo, Divisi Teknis, Miftakul Rohmah MPdi, jumlah pemilih di Kab Sidoarjo ada sebanyak 1.460.991 pemilih. Dengan rincian, laki-laki sebanyak 719.155 suara, dan pemilih perempuan sebanyak 741.155 pemilih.
”Namun yang menggunakan hak pilih sebanyak 1.200.703 suara, dengan rincian laki-laki sebanyak 579.896 suara dan perempuan 620.807 suara,” jelas Miftakul, Jumat (3/5) akhir pekan lalu, di Kantor KPUD Sidoarjo.
Miftakhul mengaku bersyukur dan bangga angka partisipasi kehadiran masyarakat Sidoarjo saat pesta demokrasi negara itu sangat tinggi sekali, yakni 85%. Karena bila dibanding saat pesta demokrasi Pilgub Jatim 2018 lalu, angka partisipasi kehadiran warga Sidoarjo hanya sebesar 65%.
Lebih lanjut, Mifta mengatakan, dalam rapat pleno rekapitulasi suara Pilpres 2019 ini, suara yang dinyatakan sah ada sebanyak 1.168.641 suara dan yang tidak sah sebanyak 32.062 suara.
”Hasil rapat pleno rekapitulasi suara CPWP di Kab Sidoarjo, dinyatakan sah, setelah ditanda tangani, selanjutnya Jumat siang pukul 14.00 WIB, hasil rapat pleno rekapitulasi itu, dikirim ke KPUD Provinsi Jatim,” jelas Mifta.
Meskipun hasil rapat pleno rekapitulasi suara Pilpres itu, sudah ditetapkan, namun Miftakul juga mengakui dari Timses Paslon Nomor 02, ada keberatan untuk tanda tangan. Pihaknya menghormati sikap dari Timses Paslon 02 itu. Karena itu hak mereka dan dianggap suatu proses yang biasa.
”Kami kurang paham dengan alasan mereka enggan tanda tangan, mungkin mereka menganalisa ada yang tidak betul, tapi kami tetap menghormati, sebab itu hak mereka, nanti yang akan memutuskan masalah ini adalah KPU RI,” papar Miftakul.
Meski Timses Paslon 02 tak bersedia tanda tangan atas hasil rapat pleno rekapitulasi suara Pilpres 2019 itu, hasil rapat pleno tetap sah. Sebab menurut Miftakhul, tidak ada aturan yang menjelaskan bila Paslon tidak mau tanda tangan, akhirnya hasil rekapitulasi menjadi tidak sah.
”Meski ada masalah yakni Timses Nomor 02 tidak mau tanda tangan, pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi suara Pilpres 2019 ini, tetap berjalan lancar, aman dan damai,” kata Miftah.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Tim Pemenangan CPWP Nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin Kab Sidoarjo, Nur Achmad Saifuddin, mengatakan kalau di Kab Sidoarjo menargetkan meraih sekitar 70% untuk Pilpres. Namun dari hasil perhitungan final di KPU Sidoarjo memperoleh suara 71%.
”Alhamdulillah, ternyata hasilnya lebih besar dari targetnya,” katanya.
Sedangkan dari sisi pengamanan, menurut Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, keamanan pada Pilpres dan Pileg di Sidoarjo relatif aman. Saat pengaman rekapitulasi suara di KPU, kemarin, pihaknya melibatkan personil gabungan 150 petugas. ”Kami tidak main-main dalam pengamanan ini,” tegasnya. [kus]

Tags: