Paslon Tak Didukung, PDIP Kecewa Nasdem

Pilkada (oooooooooo)Surabaya,Bhirawa
Sikap Partai Nasional Demokrat(Nasdem) Jawa Timur yang terkesan menyerah dalam menghadapi perhelatan Pilkada Surabaya 2015 , disebut mengecewakan PDIP.
Bukan tidak beralasan, karena sejaka awal PDI Perjuangan Surabaya berharap kepada anggota KIH yang salah satunya adalah partai Nasdem, untuk bisa memberikan kontribusi politik terhadap polemic munculnya calon pasangan tunggal yang mengancam tertundanya Pilkada 2015.
Namun peran itu tidak ditunjukkan sampai akhirnya Demokrat dan PAN mengambil sikap lain dan berhasil mengusung satau pasangan calon yakni Rasiyo-Abror sebagai peserta Pilkada 2015, meskipun keduanya tergabung dalam Koalisi Majapahit yang terkesan memboikot Pilkada Surabaya 2015.
Kronologisn ini menjadi catatn penting bagi PDI Perjuangan Surabaya, bahkan kini sudah mulai masuk ke ranah legeslatif yakni DPRD Surabaya yang memang dikuasai oleh PDI Perjuangan sebagai partai pemenang.
Sukadar ketua FPDI Perjuangan DPRD Surabaya mengaku jika pihaknya merasa sangat kecewa dengan partai Nasdem, karena ternyata benar-benar apriori dengan ancaman tertundanya Pilkada Surabaya 2015.
“Kami memang tidak akan melakukan intervensi ke dalam, tetapi yang pasti, dalam berpolitik itu tidak bisa berprilaku dan bersikap sendirian, karena kuncinya adalah berkumpul dan terbentuklah partai dengan tujuan yang jelas dan pasti yakni untuk kepentingan kemaslahatan masyarakat,” terangnya. (12/8)
Masih Sukadar, Kala itu kami sudah mencoba untuk melakukan komunikasi dengan semua partai, tidak hanya Nasdem, maka tercetuslah wacana aklamasi itu, tetapi kok saya malah mendengar jawaban yang memukul dari Nasdem “kalau butuh yang daftaro lewat sini”, ini kan mengecilkan kami, ingat, kami ini partai terbesar di Surabaya, masak kami yang disuruh kesana, ini tamparan bagi kami, harusnya mereka yang harus datang ke kami,” tegasnya.
Ditanya apakah peristiwa yang dialami PDI Perjuangan Surabaya bakal berimbas kepada tindakan kocok ulang di komposisi alat kelengkapan DPRD Surabaya, Sukadar menjawab bahwa partainya juga bisa melakukan sikap yang sama terhadap partai Nasdem.
“Sebagai petugas partai yang ditempatkan di fraksi, saya juga punya pemikiran yang sama, artinya kami juga bisa bersikap seperti mereka (Nasdem),” jelasnya.
Apakah termasuk jika diminta untuk mengusulkan kocok ulang ke ketua DPRD Surabaya? Sukadar mengatakan,” kan sudah jelas, masak saya harus menerjemahkan secara detil soal itu, tetapi kami hanya sebatas mengusulkan, karena keputusan itu ada diunsur pimpinan,” imbuhnya.
Sukadar juga menyatakan siap untuk melaksanakan apapun perintah partai, termasuk jika harus segara mengusulkan wacana kocok ulang untuk alat kelengkapan dewan di DPRD Surabaya, utamanya untuk posisi anggota dewan asal partai Nasdem.
“Kami ini hanya kepanjangan partai, kapanpun kami diperintahkan, pasti langsung saya laksanakan, kalau besok diperintah, besok juga akan saya buat surat itu ke ketua,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, Adi Sutarwijono yang kebetulan duduk disebelahnya Sukadar juga turut bicara bahwa sikap apatis partai Nasdem juga ada peran kader di Surabaya yang tidak berusaha memberikan masukan yang benar kepada Gus Coy.
“Kalau saja kader di Surabaya bisa dan mampu memberikan masukan politik yang benar terkait sikapnya terhadap Pilkada Surabaya 2015, saya yakin Gus Coy tidak akan bertahan dengan sikap lempar handuk itu,” sahutnya. [gat]

Tags: